Berikut ini adalah wawasan utama yang berasal dari literatur. Diantaranya : Tinjauan Konstruktivisme dalam pendidikan yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana peserta didik secara aktif membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi. Aplikasi dalam pengaturan pendidikan yang berbeda sehingga integrasi prinsip-prinsip konstruktivis dalam desain kurikulum, seperti melalui buku kursus komunikatif, meningkatkan kerja mandiri dan keterampilan berpikir kritis di antara siswa. Dan yang terakhir pendekatan metodologis mengungkapkan berbagai fitur metodologis dalam studi yang menerapkan konstruktivisme, menunjukkan relevansi dan kemampuan beradaptasi yang luas dalam penelitian pendidikan.
Sementara konstruktivisme menghadirkan banyak manfaat untuk meningkatkan praktik pendidikan, beberapa kritik menunjukkan bahwa implementasinya dapat menjadi tantangan dalam sistem pendidikan tradisional yang memprioritaskan pengujian standar dan kurikulum yang kaku. Ketegangan antara cita-cita konstruktivis dan metode konvensional ini terus menjadi topik diskusi dalam reformasi pendidikan.
Berangkat dari hasil penelitian di atas, teori tersebut sejalan dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan yang terdiri dari enam hal, yaitu menuntun, kodrat alam dan kodrat zaman, budi pekerti, bermain, berhamba (berpusat) pada anak, dan analogi petani. Filosofis KHD telah diimplementasikan dalam kurikulum merdeka yang sedang berjalan saat ini
Fokus penulis adalah kodrat alam dan kodrat zaman yaitu perubahan yang selalu terjadi dari waktu ke waktu. Anak berhak mendapatkan pendidikan dengan cara yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya sendiri. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan kompetensinya agar dapat selaras dengan perubahan dan perkembangan zaman, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Contoh Penerapan Teori Konstruktivisme dan filosofi Ki Hajar Dewantara di sekolahIntegrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Proses Pembelajaran.
Shadiqin,S.Pd yang dilantik pada tanggal 27 Desember 2023 . Personel sekolah ini terdiri 3 orang PNS , 18 PPPK Honor GTT 5 orang , Penjaga sekolah 1 orang, Petugas Kebersihan 1 orang dan Satpam 1 orang . Adapun jumlah peserta didiknya adalah sebanyak 504 orang terdiri dari 14 rombel mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. SMA Negeri 3 Tambusai Utara telah menerapkan kurikulum yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK ) dalam proses pembelajaran .
Setiap guru mata pelajaran disarankan menggunakan teknologi dalam setiap proses pembelajarannya. Contoh konkret penggunaan TIK dalam pembelajaran: Misalnya, penggunaan e-learning, video pembelajaran, atau simulasi. Dan siswa diperbolehkan menggunakan HP sesuai instruksi dari guru mapel untuk keperluan belajar di kelas . Saat proses pembelajaran diadakan kuis interaktif seperti quizizz, kahoot , mentimeter maupun media interactive lainnya dari berbagai platform yang ada. Untuk soal ujian atau asesmen sumatifnya juga sudah sesuai standar AKM (Asesmen Kompetensi Minimum ). Untuk ujian atau asesmen sumatifnya juga tidak pakai kertas lagi sehingga tidak perlu memotocopy soal lagi . Sebab ujiannya sudah menngunakan hp juga . Dimana guru mata pelajaran mengirimkan soal ke operator yang sudah ditunjuk untuk setiap tingkatannya. Dan operator inilah
Disini saya ingin menyatakan bahwa SMA Negeri 3 Tambusai Utara telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran . Dan hal senada juga diungkapkan oleh Bu Amelya Risky,S.Pd bahwa Mts Negeri 4 Rokan Hulu sudah menerapkan aplikasi duolingo untuk meningkatkan vocab siswa di sekolah tersebut . Dimana siswa tidak hanya menghafal tetapi juga diajak untuk menerapkan kosakata yang dipelajari dalam konteks yang lebih luas dan mendorong pembelajaran kolabotarif yang sejalan dengan teori konstruktivisme dan filosofi Ki Hajar Dewantara.
Dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran yang inovatif dan relevan, sekolah tersebut berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan efektif. Hal ini tidak hanya meningkatkan prestasi akademik siswa , diantaranya: peningkatan motivasi belajar, peningkatan pemahaman konsep , pengembangan keterampilan abad 21 , akses informasi yang luas, pembelajaran yang lebih personalisasi, peningkatan keterampilan teknologi tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi penerus yang cerdas dan kompetitif.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untk memaksimalkan dampak positif integrasi TIK yaitu : ketersediaan infrastruktur yang mencakup jaringan internet yang stabil dan perangkat yang memadai, Pelatihan guru agar guru dapat pengetahuan cukup untuk dapat mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran, Kurikulum yang mendukung agar kurikulum yang dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan penggunaan TIK secara efektif, dan Evaluasi yang tepat dilakukan secara berkala untuk mengukur dampak integrasi TIK terhadap pembelajaran. Integrasi TIK dalam pembelajaran memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan prestasi siswa. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada bagaimana TIK digunakan dan dikelola. Dengan pemanfaatan yang tepat, TIK dapat menjadi alat yang ampuh untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan menyenangkan.
Daftar Pustaka
- Saif, , Laszlo, Kinyo. (2020). Constructivist theory as a foundation for the utilization of digital technology in the lifelong learning process. The Turkish Online Journal of Distance Education, 21(4):90-109. doi: 10.17718/TOJDE.803364
- Rafael, Simon Petrus (Edisi Ketiga, 2022). Modul, 1 : Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional : Ki Hadjar Dewantara. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tambusai Utara , 05 Januari 2025
Penulis : Rosdiana Shadiqin1 Amelya Risky2 Zulkarnain Silalahi3 Yenti Desima4 Nadya Rezeki Ananda5 Isroihan Iskandar6
Akhir kata (Red)*