10drama.com –, Jakarta– Lembaga Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan berakhirnya peringatan darurattsunamiAkibat gempa berkekuatan M8,7 di pantai timur Kamchatka, Rusia. Gempa tersebut terjadi pada pagi hari Rabu menurut waktu Indonesia bagian barat dan peringatan tsunami dicabut menjelang malam hari Rabu.
“Peringatan dini tsunami akibat gempa bumi yang terjadi pukul 6.24 WIB, pada 30 Juli 2025 telah selesai,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dimintai konfirmasi pada Kamis, 31 Juli 2025.
Berdasarkan pendapat Daryono, penghapusan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Pemantauan BMKG pada saat itu telah memastikan bahwa anomali berupa kenaikan permukaan air laut sudah menurun dan kembali pada intensitas normalnya.
Dalam istilah Daryono, “Gelombang energi tsunami telah hilang atau menyebar.”
Ditambahkan, data dari seluruh marigram atau catatan pola tsunami di Indonesia sudah mulai menurun dan berkurang, sehingga gambaran energi keseluruhan sudah dalam kondisi normal. “Bahkan peringatan dini tsunami di Rusia juga telah dihentikan setelah gempa bumi terjadi,” katanya.
Beberapa saat sebelumnya, Daryono mengatakan masih belum berani menurunkan status waspada terhadap ancaman tsunami karena data marigram dari beberapa daerah perairan di Indonesia masih menunjukkan adanya fluktuasi. “Fluktuasi gelombang tsunami pada tahap akhir bisa menyebabkan kenaikan yang signifikan,” ujarnya.
Akhirnya benar-benar berakhir sekitar pukul 22.30 WIB, peringatan dini BMKG terbukti bahwa tsunami yang datang memiliki ketinggian kurang dari 0,5 meter. Pemantauan kedatangan tsunami akibat gempa di Rusia pertama kali dicatat pada pukul 14.14 WIB, yaitu di Jayapura DOK II, Papua.
Meski tinggi gelombang hanya sebesar mistar plastik anak sekolah, Daryono tidak menganggapnya remeh. Ia menjelaskan bahwa tsunami bukan hanya ‘gelombang besar’, melainkan gelombang energi yang menyebar ke seluruh kedalaman laut.
“Meskipun hanya setinggi beberapa sentimeter di laut, dampaknya bisa merusak ketika sampai ke pantai,” ujar Daryono dalam unggahan di media sosial yang dikonfirmasi pada Jumat pagi, 1 Agustus 2025.
Dijelaskan juga bahwa tsunami dapat menyebar ratusan hingga ribuan kilometer dari titik gempa. Hal ini disebabkan oleh sifat fisik gelombang yang memiliki energi besar, panjang gelombang yang sangat panjang, serta kecepatan yang tinggi saat bergerak di laut dalam.