Terasriau.com – Padang, Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Dosen Universitas Negeri Padang (UNP) yang diketuai oleh Dra. Sri Elniati, MA., (Matematika) bersama anggota tim Maulani Meutia R, S.Pd, M.Pd dan Dra. Helma, M. Si, (Matematika), serta Dr. Zul Afdal, M.Pd. (Ekonomi) memperkenalkan Lesson Study for Learning Community (LSLC), Computational Thinking, dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) kepada guru MGMP Matematika SMA Kabupaten Pesisir Selatan melalui kegiatan yang bertemakan “Implementasi Lesson Study for Learning Community (LSLC) Bagi Guru MGMP SMA Kabupaten Pesisir Selatan Dalam Usaha Meningkatkan Computational Thinking Dan TPACK Guru Profesional”.
Kegiatan ini merupakan agenda lanjutan tahun ke-2 dari PKM sebelumnya tahun 2022 tentang penggunaan aplikasi Padlet dan math solver mendukung TPACK. Kegiatan PKM ke-2 tahun 2023 ini telah berlangsung secara daring dan secara luring/tatap muka di SMA Negeri 2 Painan pada 14 dan 21 September 2023 dan akan dilanjutkan pada Oktober mendatang. Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Ka Cabdin) Pesisir Selatan, Muslim Arif S.Pd.I dan Kepala Sekolah, Erisman, M.Pd., dari SMA Negeri 2 Painan menjelaskan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kompetensi profesional guru dalam mengajar. Selain penerapan teknologi dalam pembelajaran (TPACK), ada suatu hal yang tak kalah penting diterapkan sebagai usaha kolaboratif peningkatan kualitas pembelajaran, yaitu Lesson Study for Learning Community (LSLC).
Dra. Sri Elniati, MA. selaku ketua Tim PKM menjelaskan bahwa “Dengan adanya LSLC, guru dapat meningkatkan kemampuan Computational Thinking (CT) dari siswa. Kemampuan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari kemampuan pemecahan masalah (problem solving). Hal ini dikarenakan guru memperoleh masukan dari guru lain (observer) tentang bagaimana melatih siswa menyelesaikan masalah dengan efektif, efisien, dan optimal sesuai prinsip dari CT. Materi CT nantinya akan dijelaskan oleh pakarnya yaitu Dra. Helma, M. Si. Selain itu tidak lupa pula agar guru memanfaatkan teknologi dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran sehingga implementasi TPACK meningkat”. Saddam Al Aziz, S.Pd., M.Pd., yang diundang sebagai narasumber menyatakan LSLC adalah komunitas guru atau dosen yang saling berkolaborasi memperbaiki kualitas pembelajaran secara berkesinambungan melalui kegiatan perencanaan pembelajaran (plan), pelaksanaan pembelajaran oleh guru model (do/open class) serta pengamatan oleh observer, dan refleksi pembelajaran (see) dari guru model dan observer terkait hal-hal positif dan negatif yang terjadi pada siswa selama belajar. Dalam hal ini yang menjadi fokus pengamatan adalah aktifitas siswa, sehingga tidak ada keberatan dari guru model saat diobservasi yang seolah-olah akan dicari kelemahannya”. Zurni Mardian, S.Si. selaku Ketua MGMP Matematika SMA Kabupaten Pesisir Selatan, menyatakan bahwa “LSLC merupakan hal yang baru dan menjadi inovasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Guru tidak hanya seorang diri mengatasi masalah dalam mengajar, tapi bersama-sama dengan guru lainnya dan juga dosen untuk mendiskusikan solusi dari masalah. Sehingga tidak ada lagi kendala bagi guru untuk berkreasi menjadi guru profesional”.
Guru-guru peserta PKM sangat bersemangat dalam kegiatan ini. Dijelaskan juga oleh Maulani Meutia R, S.Pd, M.Pd, Dra. Helma, M. Si, dan Dr. Zul Afdal, M.Pd., guru antusias dalam diskusi terkait LSLC. Saat ditontonkan video impelemntasi lesson study, guru sangat bersemangat ingin segera mencoba di kelas. Hal ini karena guru senang dan percaya diri kalau dibantu bersama oleh guru yang lain dalam mencari solusi agar siswa paham dan semangat belajar. Guru MGMP menyatakan meski kegiatan Open Class hanya dilakukan dibeberapa sekolah karena keterbatasan waktu, namun harapannya mendatang dapat dilaksanakan oleh setiap guru di sekolahnya di mana setiap guru menjadi guru model dan diobservasi oleh guru lain. (Red/Yessi)