TERAS Riau Kuansing-Terkait konflik PT.DPN dengan Masyarakat Kuansing, terkhusus warga Kecamatan Benai. Dalam waktu dekat! Beberapa aktivis Kuansing dan ribuan masyarakat Kecamatan Benai akan menimbun ‘lobang konflik’ tersebut.
Walaupun konflik ini sudah berlangsung lama. Sejak berdiri sekitar tahun 1987 atau 1988 keberadaan PT Duta Palma terus konflik dengan warga sekitar.
Meskipun sudah mendapat teguran dari Bupati Kuansing Andi Putra SH. MH, hingga beri ultimatum tenggang waktu untuk menimbun kembali Parit Gajah yang memutus akses ke kebun masyarakat, namun, kenyataannya hingga saat ini tidak di indahkan oleh PT.DUTA PALMA NUSANTARA (PT.DPN).
Menanggapi hal tersebut Ikatan Pemuda Mahasiswa Kecamatan Benai Angkat Bicara, Pandu Prameswara selaku ketua Umum IPMKB Sangat menyesalkan apa yang telah dilakukan oleh PT.DUTA PALMA “Awal nya kita berharap kepada pihak PT.DUTA PALMA setelah turun nya bupati Kuansing setidaknya ada itikad baik dari pihak perusahaan untuk menimbun kembali Parit Gajah tersebut, sebagai rasa hormat & menghargai Bupati Kuansing, Tetapi himbauan dari bupati pun tak di indahkan oleh pihak perusahaan, ini sama saja sudah menantang” Tegasnya.
“Kami Sebagai Pemuda Mahasiswa Kecamatan Benai tentunya mendukung penuh upaya-upaya yang dilakukan oleh para Ninik mamak, tokoh masyarakat, pemerintah daerah kabupaten kuantan Singingi, DPRD kuantan Singingi dalam penyelesaian sengketa antara PT DUTA PALMA (PT.DPN) dengan masyarakat, Oleh Karena itu, sampai saat ini kita masih menahan diri, tetapi ketika Himbauan Bupati pun tidak di indahkan maka kami Ikatan Pemuda mahasiswa kecamatan Benai, Akan Turun Bersama Masyarakat Untuk Menimbun Parit Gajah tersebut “.Tambahnya, pada Rabu 8 September 2021 di keterangan tertulisnya.
Di samping itu Sekretaris Umum IPMKB Ahmad Fathony, SH Juga mengatakan “Kami Juga Menyesalkan pernyataan dari Muhammad Afdhol selaku Legal & HRD PT DPN, yang mengatakan Penggalian Parit Tersebut merupakan upaya prefentif perusahaan dalam rangka pengamanan aset, dengan alasan Buah sawit sering hilang dan terjadi pengerusakan terhadap bibit sawit,
Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh pihak perusahaan seperti melakukan upaya persuasif dengan cara memberikan himbauan kepada masyarakat dan membuat kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak(Masyarakat dengan Pihak perusahaan) mengapa harus langsung memutus akses masyarakat.?” Ucapnya geram.
IPMKB berharap jangan sekali-kali pihak Perusahaan Memaksa Masyarakat untuk menjual lahan nya.
Menurut informasi yang didapat media ini, dalam waktu dekat Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Kecamatan Benai (IPMKB) bersama Masyarakat Kecamatan Benai, akan segera turun secara berbondong-bondong kelobang tersebut dengan membawa peralatan seadanya. Maka, konflik terkait lobang ini akan segera usai.
Menurut Ahmad Fhatony, SH. “Sekitar 15.000 warga akan turun ke lokasi galian lobang tersebut” tutup Ahmad Fhatony SH.
Saat berita ini di terbitkan, Camat Benai tidak menjawab pertanyaan awak media.