terasriau.com–Sakubang – Anak Nagari Payobasuang melalui Karang Taruna Nusa Indah (KTNI) dalam rangka memeriahkan syiar islam di bulan Ramadhan 1442 H mengadakan Festival Religi Anak Nagari (FRAN).
Ide brilliant yang diusung oleh Allen Ramanda dan kawan-kawan ini sekaligus sebagai bentuk syukuran atas berdirinya kembali Masjid Baitur Rahman kebanggaan masyarakat Payobasuang.
FRAN ini terdiri beberapa kegiatan, antara lain Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Bazaar Ramadhan, Festival Bedug, Tadarusan, Lomba Layang-layang, 100 Suluah Takbir, Berbagi 1000 Takjil, Didikan Subuh, Berbuka dan Sahur Bajamba.
Kegiatan positif dan kreatif ini mendapat dukungan luas dari para Perantau Payobasuang. “Kami amat berterima kasih kepada Anak Nagari Payobasuang yang mengusung kegiatan ini” ujar Ketua Panitia Pembangunan Masyarakat Nagari Payobasuang uda Asmara Joni Dtk. Mangun nan Panjang. “Membangun masjid itu penting, tapi membangun ummat yang akan memakmurkan masjid tentu jauh lebih penting” tukuknya pula.
Sementara itu uda Ady Adi Sasmita Dtk. Damuanso nan Panjang – Perantau di Serpong Banten, memberi dukungan dalam bentuk hadiah untuk Pemenang I dan Pemenang II MTQ.
Menurut Allen, hingga berita ini ditayangkan sudah ada 15 Peserta MTQ yang mendaftar.
Secara terpisah bapak Asmara Jaya Dtk. Tunaro nan Kuniang menyampai rasa suka citanya dengan adanya kegiatan Festival Religi Anak Nagari ini. “Kegiatan anak muda seperti ini layak dan patut mendapat dukungan para Perantau.” ungkapnya. “Lebih jauh kami berpesan kepada anak muda yang mengelola kegiatan ini, laksanakanlah dengan tulus dan ikhlas mengharap ridho Allah swt, semata.” tambah sesepuh Perantau Payobasuang yang berdomisili di Jakarta ini.
Hal senada juga disampaikan uda Eriyuf Brandel mewakili perantau di Pekanbaru. “Selaku mantan Ketua KTNI jelas kami ikut senang dan bangga karena kembali bergairahnya kegiatan anak muda yang aktif di Karang Taruna” ujarnya. “Kami di rantau berharap kegiatan ini berlangsung lancar, sukses dan berkelanjutan di masa-masa mendatang” tambahnya pula.
“Ini sebuah langkah yang sangat menantang dan berani. Tidaklah mudah mengusung acara yang spektakuler untuk ukuran sebuah Nagari (Kelurahan) – terlebih dilihat dari proposalnya acara ini perlu anggaran 60 juta rupiah lebih. Perlu kerja keras dan kerja ikhlas dari segenap anggota Panitia FRAN” ungkap seorang perantau yang tidak mau namanya ditulis.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, bergembira dan senang sekali kegiatan ini mendapat support (dukungan) dari masyarakat di kampuang dan di rantau” pungkas Allen Ramanda selaku Ketua Panitia FRAN.[rilis]