TERAS Riau Kuansing- Dalam kegiatan panen raya padi di desa Tebing Tinggi Simandolak, pada 13 Oktober 2021, Yang dihadiri Gubernur Riau, Bupati Kuansing, Rektor UNRI dan Dinas terkait serta undangan lainnya. Ada yang paling menarik diperhatikan, yakni pameran dodol tapai dari desa Pulau Ingu diproduksi oleh ibu rumah tangga.
Selain dodol tapai dari desa Pulau Ingu, beberapa desa di kecamatan Benai juga memamerkan, Bawang Merah dari desa Benai kecil, pisang kipas, jamur tiram, usaha telur puyuh, pupuk organik urin sapi dari desa Talontam Benai. Kacang panjang, timun, ubi jalar, kambas, pisang, kangkung, bayam, jagung, kacang tanah, labu mani, kacang ijau dan cabe rawit dari Desa Ujung Tanjung, terakhir dari desa Tanjung Baru Simandolak, seroja, beras, kacang hijau dan ubi jalar. Masing-masing yang dipamerkan itu, ada hasil BUMDes dan ada juga hasil Ibu rumah tangga.
Dodol yang biasa ditemui di Pulau Jawa itu, sekarang sudah ada di desa Pulau Ingu yang sudah dikemas rapi, hanya saja tentulah bukan dodol Garut.
Dodol Tapai dari desa Pulau Ingu sudah diproduksi puluhan tahun oleh seorang ibu rumah tangga didesa tersebut.
“Dodol Tapai ini bukan hasil BUMdes, tapi ini diproduksi oleh ibu rumah tangga sejak puluhan tahun yang lalu, bedanya, kini sudah dikemas dengan rapi” ucap Kades Pulau Ingu, Dede Kurniawan, pada saat pameran dipanen raya padi IP 200 di Desa Tebing Tinggi Simandolak, Kecamatan Benai, Kuansing.Riau.
Kepala desa Tebing Tinggi Simandolak, Adrisman, membenarkan bahwa dodol tapai dari Pulau Ingu itu sudah sejak lama diproduksi oleh seorang ibu rumah tangga.
Saat berita ini diterbitkan, ibu rumah tangga yang disebut memproduksi dodol tapai belum ditemui. Para undangan diacara tersebut berharap, semoga produksi itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa Pulau Ingu.
Masalah rasa, tentulah tidak bisa diceritakan, sebab, selera setiap orang berbeda-beda, jika mau mencicipi dodol tapai, tentulah semua harus datang ke Desa Pulau Ingu.