Hidup Bukan Soal Kaya Atau Miskin Tetapi Tentang Sabar dan Bersyukur

Inspirasi733 Views

Hidup Bukan Soal Kaya Atau Miskin Tetapi Tentang Sabar dan Bersyukur

TERASRIAU.COM – Ada satu kunci yang bisa membuat hidup tras lebih ringan membuat senyum lebih terkembang ikhlas.

Percayalah, manusia tidak akan pernah punya segalanya. Islam adalah agama yang membuat hambanya berserah diri secara utuh kepada Yang Maha. Karena tidak satu alasan pun untuk bargaining dengan perintah maupun laranganNya. Itu adalah kesempurnaan sebuah agama. menerima sepenuhnya dengan penuh kerelaan.

Tentu saja kamu pernah melihat atau mengenal orang yang nampak punya segalanya. Hidup bergelimang harta, karir cemerlang, keluarga bahagia, reputasi tanpa cela, ahli ibadah, berjiwa sosial, dan selalu menyayangi. Orang yang secara zahirmembuat kita pantas iri dengannya. Tapi sekali lagi, percayalah, manusia punya keterbatasan untuk melihat. Kita hanya bisa menganalisa dari jauh. Lalu dengan pongah mengambil kesimpulan dan memercayai apa yang ingin kita percayai.

Titik terendah seorang manusia bukan saat ia tidak memiliki apapun di kantongnya. Tapi ketiadaan iman di relung hatinya.

Putus cinta, dikhianati, diabaikan, dan diperlakukan semena-mena seringkali membuat kita jatuh. Tersungkur meratapi betapa hina dan rendahnya kita dalam hidup ini. Kemudian diam-diam menyimpan dendam, menggubah kalimat-kalimat rutukan yang kita tahu tidak bisa mengubah apapun yang telah, akan, dan tengah terjadi.

Terlebih, manusia sangat membenci momen saat ia tidak miskin secara materi. Saat saldo rekening tak lagi sanggup menghidupi, saat segala macam kebutuhan terasa luar biasa mahal. Saat itu kita akan merasa menderita yang sebenarnya. Harus diakui, materi adalah sahabat karib manusia.

Namun, di atas semua itu perasaan kekurangan dan ketidakberdayaan yang sebenarnya bukan berasal dari ketiadaan materi. tapi memang, logikanya materi bersifat konkrit dan mudah habis. Sementara itu, kepemilikan iman di hati akan senantiasa kekal. meneguhkan dan menyemangati hidup.

Saat ini, di luar sana. Ada ribuan orang yang rela mati untuk bisa hidup seperti kamu.

Bagaimana cara menimbulkan perasaan bersyukur? Adalah dengan berhenti mengeluh. Dengan menempatkan diri secara tepat. Karena secara alami, manusia tidak akan pernah merasa lebih baik dari sesamanya. untuk itu, saat banyak nikmat hidup telah direngkuh. Alih-alih menyibukkan diri dengan selusin rencana pribadi yang duniawi. Coba luangkan waktu untuk mengatakan dalam hati. “Ada berapa banyak orang yang hidupnya tidak lebih beruntung dari saya?”

Sabar itu kata sifat. Bukan kata benda yang terbatas kuantitas dan kualitasnya. (*)