TERASRIAU, TELUKKUANTAN, – Bakal Calon (Bacalon) Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) H Musliadi, S.Ag membuktikan keseriusan dirinya maju di Pilkada Kuansing 2024. Keseriusan politisi PKB yang akrab disapa Cak Mus ini dengan telah mengembalikan berkas pendaftaran ke tiga partai masing-masing, Partai Nasdem, PAN, dan Partai PDIP pada, Selasa (7/5/2924).
Pengamatan lapangan, terlihat saat Cak Mus menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon bupati ke Sekretariat Partai Nasdem di Jalan Jenderal Sudirman, Telukkuantan, Selasa (7/5/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
Cak Mus datang didampingi sejumlah pengurus PKB Kuansing, dan disambut Ketua DPD Partai Nasdem Muslim S.Sos, Sekretaris Ependi serta sejumlah pengurus partai besutan Surya Paloh ini.
Kepada wartawan, mantan anggota DPRD Kuansing dua periode ini memaparkan visi misi yang diusungnya dalam slogan, “Kuansing Maju dan Berkeadilan”. Moto ini akan menjadi arah dari langkahnya untuk memajukan Kuantan Singingi ke depan. “Kuansing Maju Berkeadilan ini konsep saya jika terpilih nantinya,” katanya.
Dirinya menginginkan setiap warga Kuansing mendapat keadilan baik itu guru, petani, pihak swasta maupun masyarakat umum. Ia juga akan memberdayakan ASN yang ada di Kuansing.
“Melalui berkeadilan ini pembangunan tidak hanya bertumpu pada satu tempat saja, kita akan lakukan pemerataan,” katanya.
Bahkan untuk tenaga honorer, Musliadi menyiapkan konsep rekrutmen secara terbuka. “Dan gaji mereka akan kita terapkan sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional),” kata mantan anggota DPRD Kuansing ini.
Apabila dipercaya, dirinya juga tidak akan bergantung pada anggaran yang ada di daerah, akan tetapi akan menjemput anggaran baik di Provinsi maupun pusat. Karena, untuk memimpin Kuansing ke depan diperlukan langkah-langkah berani melobi pusat untuk mendapatkan dana DAK atau dana APBN.
Karena, jika mengandalkan APBD Kuantan Singingi relatif kecil hanya sekitar Rp1,3 triliun, sekitar Rp1 triliun sudah habis untuk belanja pegawai dan sisanya baru untuk membangun Kuansing.
Selama ini menurut Musliadi, keberanian ini belum dimiliki oleh pemimpin sebelumnya. Akibatnya, pembangunan Kuansing tersendat atau bergerak lambat.
Mirisnya, para pejabat untuk menutupi kelemahannya turun ke desa-desa menghadiri acara-acara seremonial. Padahal, Kuansing butuh akselerasi atau penggesaan pembangunan.
Selama ini wilayah-wilayah eks transmigrasi juga seperti diabaikan. Pembangunan lebih dikonsentrasikan di kota kecamatan atau desa-desa yang memberikan dukungan politik. “Ketimpangan yang tidak berkeadilan ini tidak boleh dibiarkan,” tukasnya lagi.
Terkait niat dirinya maju sebagai calon Bupati Kuansing dan telah menyerahkan berkas persyaratan pendaftaran,
Musliadi belum memberikan pernyataan resmi dengan siapa dirinya akan berpasangan dalam pilkada nanti. Ia memastikan kalau dirinya mendaftar sebagai calon bupati bukan wakil bupati.
“Saya maju sebagai calon bupati bukan wakil bupati. Ini serius saya lakukan dan sangat serius, Saya tidak main-main. Ini buktinya Saya serahkan berkas,” kata Musliadi, sembari mohon restu dukungan masyarakat. (*)