PEKANBARU – Dalam keterangan persnya soal kenaikan tarif parkir dikota Pekanbaru, kamis malam (1/9/22) Pj. Walikota Pekanbaru mengatakan, ” itu kebijakan sudah dirancang sebelum saya jadi Pj. terkait hal ini saya segera panggil minta penjelasan detail OPD terkait untuk dianalisa kembali, ” ungkap Muflihun.
Dalam diskusi yang kemudian dilanjutkan jum’at pagi (2/9/22), Pj. Walikota Pekanbaru mengatakan, ” ditengah warisan defisit anggaran yang luar biasa ini, selain soal biaya penanganan sampah, banjir dan infrastruktur jalan, sektor penting lainnya yang sangat membutuhkan pembiayaan adalah pendidikan. “
Baca : Pj Walkot Kaget Tarif Parkir di Pekanbaru ‘Tiba-tiba’ Naik
” Dari laporan yang saya terima, bahwa jika tidak diantisipasi, tahun depan terdapat sekitar 20 ribuan lulusan SD, sedangkan SMP negeri hanya bisa menampung 9 ribuan saja. Jadi ini masalah krusial, walaupun ada sekolah swasta, namun tidak semua orang tua mampu, ” ungkap Muflihun.
Lebih lanjut bicara soal korelasinya dengan pembiayaan pembangunan, Pj. Walikota Pekanbaru Muflihun mengakui bahwa pihaknya telah memangkas sejumlah program yang dinilai tidak prioritas guna penghematan diberbagai sektor.
Baca : Raker Komisi III DPRD Pekanbaru ; Ribuan Lulusan SD Bakal Tak Tertampung di Sekolah Negeri
” saya akui kebijakan lama ini tidak populis, namun disatu sisi kenaikan tarif parkir yang tidak begitu besar ini sangat membantu PAD ditengah kondisi defisit dan APBD yang terbatas, disitu urgensinya, ” ungkap Muflihun.
Terkait hal tersebut Pj. Walikota Pekanbaru mengatakan akan segera membahasnya dengan DPRD guna mendapatkan solusi yang terbaik bagi semua. ” Karena itu saya berharap kita semua dapat memahami kondisi saat ini, jadi mohon bersabar, ” tutup Muflihun. (*thd)