PTBA dan UGM Luncurkan Produk Kalium Humat dari Hilirisasi Batu Bara

Technology15 Views

Lintaskriminal.co.id -,YOGYAKARTA —Untuk mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan nasional, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) mengumumkan peluncuran proyek pilot alat produksi kalium humat.

Kalium humat merupakan hasil olahan dari pengolahan batu bara berkalori rendah yang berperan sebagai peningkat kualitas tanah dan pupuk organik.

Selanjutnya, PTBA akan menggunakan nama BA Grow sebagai merek untuk produk kalium humat yang akan dipasarkan. Produk BA Grow yang akan dijual akan tersedia dalam bentuk padat maupun cair.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh Kepala Perusahaan BUMN Pertambangan MIND ID Maroef Sjamsoeddin, Direktur PTBA Arsal Ismail, Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Surya Herjuna, Direktur Pupuk Kementerian Pertanian RI, Jekvy Hendra, Ketua Tim Peneliti dari Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM Prof. Dr. Ferian, serta beberapa pihak terkait.

Kepala Eksekutif PTBA, Arsal Ismail, menyampaikan bahwa proyek ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan manfaat tambahan dari batu bara. Batu bara kini tidak hanya digunakan sebagai sumber energi, tetapi juga dapat diolah menjadi produk yang secara langsung bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para petani.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa batu bara mampu diolah menjadi produk bernilai tambah yang ramah lingkungan serta memberikan manfaat nyata, khususnya bagi para petani. Sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang menekankan pada kemandirian pangan, pengembangan industri, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan proyek percontohan ini, PTBA berkomitmen memberikan kontribusi nyata terhadap agenda pembangunan nasional,” kata Arsal.

Kepala Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto, juga menekankan bahwa hilirisasi adalah komitmen yang akan terus dijalankan oleh perusahaan.

“Kalium humat merupakan bukti persembahan kami kepada negara dalam menyajikan energi yang tak pernah berhenti,” katanya.

Acara peresmian dimulai di ruang auditorium gedung Smart Green Learning Center (SGLC) UGM, dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi demplot di desa Bimomartani untuk mengamati lokasi uji coba penerapan kalium humat serta mendengarkan pendapat para petani.

Kemudian dilanjutkan ke lokasi pengujian alat produksi kalium humat untuk mengamati cara kerja alat produksi kalium humat tersebut.

Meningkatkan Efisiensi dan Kesuburan Tanah

Sebagai bahan pengolah tanah dan pupuk alami, kalium humat berfungsi memperbaiki kesuburan tanah serta meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan.

Penggunaan larutan kalium humat juga mampu mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk buatan.

Berdasarkan pengujian awal, kalium humat mampu meningkatkan hasil panen hingga 30 persen, menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan, serta mengurangi penggunaan pupuk hingga 50 persen.

Produk kalium humat dihasilkan melalui kerja sama penelitian dan pengembangan antara PTBA dengan UGM dalam upaya meningkatkan nilai tambah batu bara, sesuai dengan arahan hilirisasi yang dijalankan oleh Pemerintah.

Apresiasi dari Berbagai Pihak

Peluncuran alat produksi kalium humat mendapat respon positif dari berbagai pihak. Direktur Utama Holding Pertambangan MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menegaskan bahwa komoditas tambang tidak hanya digunakan untuk energi dan transportasi, tetapi juga untuk kebutuhan pangan melalui teknologi pengolahan lanjutan.

Pernyataan serupa disampaikan oleh Direktur Pupuk Kementerian Pertanian RI, Jekvy Hendra, yang menilai kalium humat sebagai alternatif untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

“Kami siap menerima masukan agar kita bersama-sama dapat memenuhi kebutuhan pupuk dalam target swasembada pangan secepat mungkin,” ujarnya.

Rektor UGM Ova Emilia mengapresiasi keberanian Bukit Asam dalam menjadikan universitas sebagai tempat pengembangan dan penelitian alat produksi kalium humat.

“Namanya penelitian, hasilnya dan waktunya belum tentu pasti, namun keberanian mereka kami apresiasi. Saya rasa hasil ini nantinya juga akan dirasakan oleh semua pihak. Oleh karena itu, kami sangat mendukung dan mendorong agar lebih banyak lagi perusahaan seperti Bukit Asam,” katanya.

Penghargaan juga datang dari Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Surya Herjuna. Ia berharap PTBA terus melahirkan inovasi baru terkait batu bara, selain hanya kalium humat.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid juga mengungkapkan rasa apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh PTBA bersama UGM dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

“Harapan peluncuran proyek pilot alat produksi kalium humat ini menjadi awal yang baik dalam pengembangan industri kalium humat dari batu bara Indonesia,” ujar Wafid.

Peluncuran proyek ini merupakan bukti nyata kerja sama antara sektor bisnis dan lembaga pendidikan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi.

Hal ini selaras dengan tema HUT ke-80 Republik Indonesia, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” yang menekankan bahwa kemandirian ekonomi merupakan dasar penting untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.

Baca berita lainnya di google news