Torsi Besar dan Instan: Fakta serta Tips Perawatan Sistem Rem Mobil Listrik

Otomotif39 Views

10drama.com –– Kendaraan listrik semakin populer seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan lingkungan yang lebih bersih. Meskipun tidak memiliki mesin pembakaran dalam (ICE), kendaraan listrik tetap memerlukan perawatan, khususnya pada sistem pengereman.

Sistem pengereman yang berkualitas sangat penting karena mobil listrik biasanya memiliki torsi yang sangat besar, sehingga langsung diteruskan ke roda begitu pedal gas ditekan. Direktur Utama PT Autochem Industry Henry Sada menjelaskan, cairan rem berfungsi utama sebagai media transmisi tenaga hidraulik dari pedal rem mobil listrik ke piston kaliper, yang kemudian mendorong kampas rem yang bertugas mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara menekan cakram atau tromol rem. Hal ini sama seperti pada mobil konvensional.

“Namun, karena torsi yang besar dan langsung, pengemudi memerlukan sistem pengereman yang mampu menangani hal tersebut. Sebagian besar kendaraan listrik menggunakan transmisi otomatis yang memiliki sedikit dampak dari pengereman mesin. Dapat dipastikan, rem mobil akan bekerja lebih keras, di mana cairan rem memainkan peran paling krusial agar rem tidak mengalami kegagalan,” kata Henry.

Masalah yang sering muncul adalah vapor lock, menurut Henry, yaitu situasi di mana suhu cairan rem melebihi batas maksimum akibat penggunaan berkelanjutan dalam kondisi yang berat. Cairan rem yang mendidih akan menghasilkan uap dalam sistem pengereman sehingga mengganggu tekanan hidrolik dan menyebabkan pedal rem terasa lemah.

Suhu cairan rem dapat mencapai 150–180 derajat Celcius saat beroperasi. Namun, cairan rem bersifat higroskopis sehingga mudah menyerap kelembapan dari udara. Kelembapan yang masuk ke sistem pengereman dapat mengurangi titik didih cairan rem. Sebagai informasi, kandungan air sebesar 3 persen dalam cairan rem akan menurunkan titik didih hingga sekitar 100 derajat Celcius.

Henry menjelaskan bahwa perhatian terhadap isu tersebut membuat pihaknya mengembangkan formula cairan rem melalui Prestone Brake Fluid, yang mampu memenuhi kebutuhan kendaraan listrik yang berada di Indonesia. “Terdapat formula khusus yang mencegah terjadinya vapor lock saat rem bekerja keras dan titik didihnya tidak mudah menurun akibat oksidasi, sehingga mencegah kemungkinan rem tidak berfungsi,” tegasnya.

Berdasarkan penelitian yang mendalam, Prestone Brake Fluid mampu mempertahankan kadar air dalam batas yang aman. Dikembangkan khusus untuk daerah tropis, cairan rem ini memiliki kadar air di bawah ambang batas yang ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu 0,3 persen.

“Kami yakin cairan rem Prestone tahan lebih lama dan menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik karena formula sintetis yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan listrik di sini,” tutupnya.