Mobil Listrik MG Baterai Tipis Seperti Botol Minum, Kemananan Serius

Otomotif17 Views

Mobil Listrik MG Menggunakan Baterai Sehalus Botol Minum, Masalah Keamanan Tidak Diperlakukan Remeh

Mobil Listrik MG Menggunakan Baterai SeTipis Botol Minum, Masalah Keamanan Tidak Dipermainkan

MG menggunakan baterai ‘Magic Cube’ dengan konsep cell-to-pack yang memiliki ukuran ramping tetapi memiliki ketahanan dan kapasitas yang sangat besar.

Buliran.com -/ News

Panji Nugraha 25 Juli, 18.28 WIB 25 Juli, 18.28 WIB

Buliran.com –MG Motor Indonesia meluncurkan inovasi baterai untuk kendaraan listrik mereka dalam perhelatan GIIAS 2025 (25/07).

Bahkan pihak MG menyatakan bahwa baterai yang digunakan pada mobil listrik MG ini merupakan baterai pertama di dunia yang menerapkan teknologi tersebut.

Baterai berbasis teknologi terbaru mereka diberi julukan ‘Magic Cube’ dengan konsep cell-to-pack yang memiliki ketipisan namun memiliki daya tahan dan kapasitas yang sangat besar.

Baterai ini memiliki ketebalan hanya 110 mm, lebih tipis dibandingkan kaleng minum, manfaatnya tentu tidak memerlukan ruang penyimpanan yang besar dan membuat kabin menjadi lebih luas.

Meskipun memiliki ketebalan yang rendah, baterai ini dirancang dengan kepadatan energi tinggi sebesar 180 Wh/kg, sehingga tidak mengurangi jarak tempuh.

Struktur baterai diperkuat melalui lapisan isolasi nano yang tahan api dan dilengkapi katup otomatis pengeluar panas sebagai sistem perlindungan berlapis pada baterai.

“Walaupun sangat tipis, baterai ini memiliki kepadatan energi yang luar biasa berkat teknologi horizontal cell layout. Konsep ini merupakan yang terbaru di dunia,” kata Joy Zheng, Managing Director Unifi ed Advanced Battery System (UABS) Indonesia (25/07).

Baterai ini dibuat berdasarkan platform E2 Battery, hasil dari penelitian dan pengujian selama tiga tahun sejak 2019 sebelum memasuki tahap produksi pada 2021.

Platform ini menjadi dasar bagi desain baterai horizontal pertama dan satu-satunya di dunia.

Proyek ini dibangun bersama SAIC dan CATL.

Baterai MG telah melewati berbagai uji kondisi ekstrem, seperti paparan suhu maksimal 55°C, benturan kuat, hingga penetrasi langsung dengan paku logam.

Semua baterai MG memiliki sertifikat IP67 yang menjamin ketahanan terhadap air dan debu—hal ini sangat penting untuk iklim tropis seperti di Indonesia.

Sistem Pengendalian Suhu Baterai Cerdas telah terintegrasi di seluruh unit kendaraan listrik MG, yang memantau kondisi baterai secara terus-menerus 24 jam sehari.

Saat suhu meningkat, sistem pendingin otomatis bekerja untuk mempertahankan suhu dalam kisaran 20°C—memastikan baterai tetap aman dan memiliki umur pakai lebih dari 12 tahun.

“Jika baterai sudah lemah, berdasarkan konsep cell-to-pack, penggantian dapat dilakukan dengan hanya mengganti setiap sel atau juga bisa mengganti keseluruhan baterai,” kata Jason Huang, CEO MG Motor Indonesia.

Sehingga biaya penggantian baterai juga dapat diminimalkan menjadi lebih terjangkau.

Baterai ini telah digunakan pada mobil listrik MG seperti MG ZS EV, MG4 EV, dan MG4 EV Max yang baru dirilis dalam ajang GIIAS 2025.

Bahkan mobil listrik ikonik mereka, MG Cyberster, juga memanfaatkan baterai ini.

“Ukuran mungkin kecil, namun kapasitas dan kepadatan dayanya sangat besar. Tidak ada pengorbanan dalam hal kinerja, bahkan untuk kendaraan sport. Ini adalah bukti nyata bahwa desain yang ramping tidak berarti kemampuan terbatas,” tegas Joy.

Untuk memastikan ketersediaan baterai di Indonesia, sejak tahun 2024 MG bekerja sama dengan Unifi ed Advanced Battery System (UABS) Indonesia, sebuah perusahaan patungan antara UABS Co. dan PT Agung Kentjana Abadi dalam memproduksi baterai kendaraan listrik secara lokal.

Copyright Buliran.com -2025

Related Article