Pakai Sepeda Motor ke Jakarta dari Sumut, Tujuan Rahmad Pangabean Mengejutkan!

Pakai Sepeda Motor ke Jakarta dari Sumut, Tujuan Rahmad Pangabean Mengejutkan!

Nasional584 Views

Foto: Rahmat Pangabean di Tanah Abang Jakarta

TERAS JAKARTA-Dalam rangka menyuarakan dan berusaha menuntaskan permasalahan atas perambahan Hutan Lindung Mangrove dan pengrusakan aset Negara oleh Mafia Tanah yang berada di kabupaten Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di antara di desa Tanjung Mangedar, Rahmad Panggabean menempuh perjalanan ke Jakarta mengendari sepeda motor bersama istri nya.

 

Rahmat Pangabean menilai, Masyarakat tidak kunjung mendapatkan keadilan atas  kezoliman yang telah dilakukan oleh pengusaha dan penguasa di Sumatera Utara, terkhusus di Labuhan Batu Utara.

 

“Kami telah melaporkan di tingkat provinsi Sumatera Utara, kemudian saya salah satu tim investigasi Gakorpan DPP RI bertekad untuk menuntaskan di tingkat Nasional, tentunya pada Pemerintahan Pusat di Jakarta”ucap Rahmat Pangabean pada Jumat, 22 September 2023 kepada Awak Media ini melalui telepon genggamnya.

 

“Berangkat dari Sumatera Utara menuju Jakarta ditempuh dalam waktu 3 (tiga) hari, dan beristirahat di SPBU yang saya lewati, pertama terpikir saya meras tidak akan sanggup, tetapi berbekal semangat untuk menegakkan keadilan dan didukung oleh istri tercinta yang turut serta ikut menemani. Kemudian, terlebih ialah doa dan dukungan dari saudara, sahabat dan rekan aktivis pejuang keadilan, maka semua dapat saya lakoni demi sampai di Ibu Kota Jakarta”Ujar Rahmat Pangabean dengan tetap optimis berjuang untuk masyarakat.

 

“Sesampainya di Jakarta, saya dan istri disambut luar biasa oleh rekan-rekan sahabat dari Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dan Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (Gakorpan) dan Persatuan Gerakan Mahasiswa Labura, Sumatera Utara,” Terang Rahmat kepada Awak Media ini yang mulai kagum dengan perjuangan Rahmat Pangabean.

 

Tidak hanya itu, Rahmat Pangabean juga menyebutkan, Ketua umum PPWI, Wilson Lalengke bersama Ketua Umum Gakorpan DPP RI, Abednego Panjaitan turut membantu dalam memberikan pandangan serta ‘win win solution’ mencari dan mendapatkan keadilan bagi masyarakat di Labura.

 

Rahmat Pangabean dan istrinya menaiki sepeda motor ke Jakarta, kerena, permasalahan Hutan Lindung Mangrove yang telah dialihfungsikan menjadi Kebun Pribadi selama bertahun-tahun dan pengrusakan dengan cara menghilangkan aset negara, yaitu jalan poros Belanda berawal pada bulan Desember 2022 tepatnya pada malam Natal. Hal tersebut telah dilaporkan ke APH dan Pemerintah terkait. Namun, belum ada respon memuaskan dari APH dan Pemerintah tersebut.

 

Oleh karena itu, hal tersebut memicu kemarahan masyarakat desa Tanjung Mangedar dan Teluk Pulai serta bersama kelompok Tani Satahi. Dimana masyarakat mencoba mempertanyakan, tetapi tidak kunjung mendapatkan jawaban, Akhirnya situasi pun pecah, masyarakat pun beramai-ramai datang dan melampiaskan amarahnya dengan membakar alat berat dan gudang oknum mafia yang biasa disebutan Akok itu.

 

Setelah insiden pembakaran alat berat tersebut, akhirnya Akok melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Tanjung Leidong. Oleh peristiwa itu, Ketua Kelompok Tani Satahi, Sarlen Pasaribu mendapat pemanggilan dan diperiksa hingga akhirnya ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka bersama 2 (dua) orang dari kelompok tani Satahi Lainnya pada Februari 2023 lalu.

 

Rahmad Panggabean dan tim investigasi mendapat informasi langsung terjun kelokasi tersebut, tentunya dengan rencana menuntaskan permasalahan tersebut.

 

Rahmat Pangabean dan tim mencoba mediasi ke APH Labura dan Polda Sumut, serta melanjutkan ke DLHK Sumut, dan Kejaksaan. Namun, kata Rahmat tidak kunjung mendapatkan keadilan selama berbulan-bulan.

 

Akhirnya, Rahmad Panggabean dan tim investigasi sepakat meneruskan langsung ke pusat Jakarta dan itu kata Rahmat sesuai arahan dan masukan dari seluruh elemen para pejuang keadilan lembaga, media dan APH pusat dan semua orang memiliki jiwa pejuang keadilan.

 

Rahmad Panggabean berharap,”pengorbanan yang telah dilakukan masyarakat dan semua elemen (red), mendapatkan keadilan bagi Masyarakat desa Tanjung Mangedar dan Teluk Pulai Dalam khususnya, serta seluruh masyarakat Indonesia yang terzolimi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, semata hanya memikirkan keuntungan pribadi,”Harap dan tutup Rahmat Pangabean.

 

Sumber: Gaspool.com

Editor : Krt