Pulau Pramuka di Singingi Hilir ‘Dicabik-Cabik’ Aktivitas PETI

Pulau Pramuka di Singingi Hilir 'Dicabik-Cabik' Aktivitas PETI

TERAS RIAU -Pulau Pramuka, merupakan satu satunya areal hamparan pasir yang masih “perawan” dari kebringasan pelaku tambang emas ilegal yang ada di Desa Tanjung Pauh Kecamatan Singingi Hilir.

Pulau ini memiliki sejarah bagi masyarakat sekitar. Dulunya masyarakat bersusah payah menyelamatkan pulau itu agar tidak dijamah oleh pelaku peti. Masyarakat dulunya bersepakat, agar lokasi ini jangan sesekali dijadikan areal pertambangan.

“Kalau Bupati Kuansing datang ke Tanjung Pauh, Pulau Pramuka adalah tempat lokasi rombongan Bupati kemping. Rombongan kerap bermalam di pulau itu,” kata salah seorang warga setempat kepadaa riauin.com.

Dulunya pulau tersebut dinamakan pulau Padang. Namun, karena lokasi itu kerap dijadikan kegiatan kegiatan ke pramukaan, jadi lama kelamaan berubah nama menjadi Pulau Pramuka.

“Kami sangat sedih kalau melihat kondisi pulau itu sekarang. Sejak puluhan rakit peti beroperasi disitu. Tak ada lagi lokasi yang dapat kami banggakan untuk kegiatan kemping atau pun kegiatan ke pramukaan,” cerita warga dengan mimik sedih, Sabtu (8/7/2023).

Warga lainya menceritakan, sebenarnya tidak semua warga Tanjung Pauh yang setuju pulau itu ditambang. Tapi, warga yang tidak setuju pun tidak bisa berkutik. Karena banyak pihak yang berpengaruh di desa ikut terlibat mengelolah Pulau Pramuka tersebut.

Padahal, kata warga, di desa itu juga punya Ninik mamak samahalnya dengan desa desa lainya yang ada di Kuansing. Namun ketika menghadapi prilaku peti ini, pihak yang didahulukan selangkah di desa itu seakan tak berdaya menghentikannya.

“Jangankan ninik mamak, polisi dan wartawan saja mereka berani intimidasi jika mengusik kegiatan mereka,” sambung warga.

Kini warga setempat merasa pesimis pulau itu akan selamat seperti sediakala. Karena saban hari pelaku peti yang beroperasi diwilayah itu semakin bertambah.

Rakit rakit baru pun bermunculan. Dulunya hanya berkisar 24 rakit, kini jumlahnya telah menjamur. “Musnahkan sepuluh, nanti datang lagi 15. Jadi persoalan Peti di Tanjung Pauh ini tak akan pernah berkesudahan,” kesal warga yang minta namanya tidak dipublikasikan.

Kapolsek Singingi Hilir AKP Agus Susanto SH MH, ketika dikonfirmasi riaui com melalui pesan singkat WhastApp, mengaku akan segera mengecek lokasi Peti yang masih berani beroperasi.

“Siap nanti kita cek dan lakukan penindakan lagi,” ujar Agus singkat.

Agus berjanji jika ditemukan Peti itu beroperasi pihaknya akan segera melakukan penindakan. –hen, Sumber: Riauin.com