Masyarakat Indonesia Jangan Terkecoh Atas KLB PSSI

Nasional803 Views

TERAS Jakarta -Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 adalah sejarah kelam dalam dunia sepak bola terlebih lagi bagi sepak bola Indonesia, dimana telah menewaskan supporter 132 orang. Peristiwa tersebut digambarkan sebagai sebuah tragedi kemanusian yang mengerikan dalam dunia sepak bola Indonesia. Atas kejadian tersebut pemerintah telah membuat TGIPF untuk mencari fakta-fakta yang terjadi pada saat malam kejadian 1 Oktober 2022 serta memberikan hasil rekomendasi kepada Presiden untuk langkah-langkah yang akan diambil demi perbaikan dunia sepakbola Indonesia, salah satu rekomendasinya dari TGIPF adalah meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya. Bahkan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam beberapa kesempatan telah memberikan komentar kepada PSSI untuk segera membenahi diri dan melakukan Konggres Luar Biasa (KLB) demi kemajuan sepakbola Indonesia, bahkan Puan Maharani sangat berharap siapa saja yang terpilih dalam KLB PSSI dapat memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia dan membawa timnas sepakbola mendapatkan prestasi. Dukungan arahan Ketua DPR RI mendapat dukungan dari Ketua Umum Forum Pecinta Sepakbola Indonesia (FPSI) Ibnu Zakaria Saka dalam siaran persnya mengatakan, KLB PSSI harus segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini, jangan terlalu lama karena akan berdampak buruk bagi perkembangan sepakbola Indonesia pasca kejadian Kanjuruhan. Tambahnya, harus diakui pemerintah tidak bisa intervensi dalam KLB PSSI karena PSSI mempunyai Statuta sendiri yang akan mengatur tatacara KLB. Yang perlu diwaspadai dalam proses menuju KLB apakah KLB sudah sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam statuta PSSI maupun statuta FIFA, ini yang harus diperhatikan lebih detail jangan sampai bursa calon ketua umum yang beredar hanya sebagai wayang saja. Ibnu Zakaria Saka menjelaskan lebih jauh lagi, hari ini seluruh masyarakat Indonesia sedang mengawasi PSSI baik dari eksekutif maupun legislatif jangan sampai para pemimpin negara ini terkecoh oleh “KLB-KLBan” yang akan dilaksanakan oleh PSSI maka dari itu FPSI mengajak seluruh elemen masyarkat terlebih lagi bagi pemerhati sepakabola Indonesia untuk bersama-sama menjadi pengawas serta mengawal proses KLB sampai pelaksanaan KLB PSSI.Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 adalah sejarah kelam dalam dunia sepak bola terlebih lagi bagi sepak bola Indonesia, dimana telah menewaskan supporter 132 orang. Peristiwa tersebut digambarkan sebagai sebuah tragedi kemanusian yang mengerikan dalam dunia sepak bola Indonesia.
Atas kejadian tersebut pemerintah telah membuat TGIPF untuk mencari fakta-fakta yang terjadi pada saat malam kejadian 1 Oktober 2022 serta memberikan hasil rekomendasi kepada Presiden untuk langkah-langkah yang akan diambil demi perbaikan dunia sepakbola Indonesia, salah satu rekomendasinya dari TGIPF adalah meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya.
Bahkan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam beberapa kesempatan telah memberikan komentar kepada PSSI untuk segera membenahi diri dan melakukan Konggres Luar Biasa (KLB) demi kemajuan sepakbola Indonesia, bahkan Puan Maharani sangat berharap siapa saja yang terpilih dalam KLB PSSI dapat memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia dan membawa timnas sepakbola mendapatkan prestasi.
Dukungan arahan Ketua DPR RI mendapat dukungan dari Ketua Umum Forum Pecinta Sepakbola Indonesia (FPSI) Ibnu Zakaria Saka dalam siaran persnya mengatakan, KLB PSSI harus segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini, jangan terlalu lama karena akan berdampak buruk bagi perkembangan sepakbola Indonesia pasca kejadian Kanjuruhan.
Tambahnya, harus diakui pemerintah tidak bisa intervensi dalam KLB PSSI karena PSSI mempunyai Statuta sendiri yang akan mengatur tatacara KLB. Yang perlu diwaspadai dalam proses menuju KLB apakah KLB sudah sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam statuta PSSI maupun statuta FIFA, ini yang harus diperhatikan lebih detail jangan sampai bursa calon ketua umum yang beredar hanya sebagai wayang saja.
Ibnu Zakaria Saka menjelaskan lebih jauh lagi, hari ini seluruh masyarakat Indonesia sedang mengawasi PSSI baik dari eksekutif maupun legislatif jangan sampai para pemimpin negara ini terkecoh oleh “KLB-KLBan” yang akan dilaksanakan oleh PSSI maka dari itu FPSI mengajak seluruh elemen masyarkat terlebih lagi bagi pemerhati sepakabola Indonesia untuk bersama-sama menjadi pengawas serta mengawal proses KLB sampai pelaksanaan KLB PSSI.