TERAS RIAU PEKANBARU-Hasil Penyelidikan Kapolres dan Kajari Kuansing, atas Beredarnya Video Penurunan Benderah Merah Putih Oleh Tiga Orang Remaja di Kabupaten Kuansing, Riau.
Masyarakat Kuansing dan warganet sempat kontroversial oleh video penurunan benderah merah putih, oleh tiga orang remaja pada Selasa (17/08) sore. Beragam tanggapan masyarakat dan warganet terhadap video tersebut.
Hari ini Jum’at (20/08) sore, Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Okta Dinatha, bersama Kajari Kuansing, Hadiman, SH.MH menggelar pres rilis terkait video penurunan benderah merah putih yang sempat viral tersebut.
Dalam arahannya, Kapolres meminta masyarakat Kuansing untuk tenang, kami akan menyampaikan hasil penyelidikan kami dan telah kami konsultasikan dengan Kajari Kuansing untuk menyampaikan kesimpulan penyelidikan kami terhadap video penurunan benderah merah putih oleh tiga orang remaja tersebut.
Masih Kata Kapolres, kami tidak menemukan unsur pidana dari video penurunan benderah merah putih oleh tiga anak remaja tersebut. Dimana kata Kapolres, tiga remaja tersebut melakukan hormat benderah, selayaknya upacara benderah, dan setelah dilakukan penurunan benderah mereka melipat benderah dengan baik, dan mengantarkannya ke pos satpol PP yang berjaga di gerbang kantor Bupati Kuansing.
Selanjutnya Kapolres menyampaikan, keterkaitan inisial JK dalam memerintahkan ke 3 anak remaja tersebut, Kapolres menjawab juga tidak ada unsur pidana ditemukan. Berdasarkan introgasi yang dilakukan, yang bersangkutan (JK) mengatakan prihatin, karena, hari sudah sore dan benderah belum juga diturunkan. Maka keluarlah inisiatifnya untuk meminta bantuan ke tiga remaja tersebut, yang kebetulan berada dihalaman upacara komplek pemda Kuansing.
Senada dengan Kapolres, Kajari Kuansing, Hadiman, SH. MH juga menyampaikan kepada awak media bahwa tindakan tersebut belum termasuk pidana. Kami sudah konsultasikan bersama Kapolres. Tutup Hadiman.
Beberapa hari yang lalu, Wakil Bupati Kuansing Drs. Suhardiman Amby, Ak, MM., sudah menyerahkan permasalahan ini kepihak yang berwajib, seperti, terlihat di berbagai group WhatsApp, IPKS Pekanbaru, FGD Kuansing. Kontroversial warga Kuansing dan warganet pun usai.
Editor. Krt