Terasriau.com Pulau gadang, Kampar,Riau
– Biduak Lalu Kiambang Batauik”, mungkin bahasa pepatah inilah yang menggambarkan kembali terjalinnya hubungan persaudaraan adat antara Nagari Pulau Gadang yang berada di Kecamatan XIII Koto Kampar yang saat ini masuk wilayah Kabupaten Kampar Propinsi Riau dengan saudara se- Adatnya yaitu Kabupaten Limo Puluh Kota Propinsi Riau
Pasalnya Nagari yang bertetangga dengan Candi Muara Takus ini pada Hari Sabtu dan Minggu Tanggal 9-10 Januari 2021 Telah mentaja Kegiatan “Alek Nagari” bertajuk “Batogak Penghulu dan Penobatan Pucuk Suku Domo Nagoi Pulau Gadang”
Acara yang diprakarsai oleh Wali Nagari Pulau Gadang yang dipimpin oleh Dt. Syofian Majosati SH.MH yang juga di nobatkan sebagai Cerdik Pandai pucuk adat Andiko 44 tersebut berjalan lancar Hikmat. Selama Pelaksanaan acara diwarnai rasa haru seakan langit pun menyambut rasa haru tersebut dengan menurunkan berkah air hujan.
Acara pembukaan yang dinakhodai oleh Mak Pado (Penyiar Harau FM) dimulai Sambutan Kepala BPCB Riau,Sumbar, Jambi Drs. Suarman, lalu pengantar oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Limo Puluh Kota Doni Saputra dilanjutkan dengan pituah dan Kajian adat oleh Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto (Mak Katik) pada sabtu malam (9/1) dan dilanjutkan dengan acara Malewakan gala pada hari minggu siang, dan ditutup dengan acara hiburan Rabab kreasi Eri Jambang minggu malam (10/1).
Acara yang tadinya hanya alek nagari berubah menjadi Alek Gadang Nagari Pulau Gadang karena dihadiri oleh dr. Alis Marajo Dt.Sori Dirajo (Ketua MKA LKAAM limo Puluh/ Ketua Raja – Raja Sumatera Tengah), Rajo Mufakaik Dt. Majoindo Mamangun (Luhak limo Puluh) dan Nasrul Niniak Dt. Rajo Dubalai (Pucuk Adat Andiko 44 XIII Koto Kampar) yang merupakan 3 dari Niniak nan Barampek dari Tambo Adat Luhak Limo Puluah yang didaulat untuk menobatkan dan melewakan gala dilanjutkan Pituah Penobatan Oleh Mak Katik Rajo Mangkuto Kepada H.Dermawan Datuak Paduko selaku Penghulu Pucuk Adat Suku Domo sedangkan, juga kepada Perangkat Adat, Monti, Dubalang, Bundo Kanduang, disambung dengan acara makan bajambau.
dr. Ali Marajo Dt. Sori Dirajo selaku pemangku ketua MKA LKAAM Limo Puluah Kota dan Sekretaris LKAAM Propinsi Sumatera Barat mengatakan dalam sambutannya bahwa beliau sangat berbahagia karena bisa bersua bertatap muka dengan dunsanak sepertalian Adat Minangkabau walaupun sudah berbeda dalam wilayah adminustratif pemerintahan dan dalam sambutan beliau juga memaparkan asal mula raja – raja yang turun di nagari limo koto yang terdapat dalam Tambo Adat Luhak Limo Puluah dan Andiko 44, “Pisau lah babaliak ka saruangnyo, Pinang lah babaliak ka tampuaknyo”
Selaku Penanggung Jawab acara Dt.Syofian Majosati SH.MH mengucapkan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada seluruh pihak baik itu jajaran kenagarian pulau gadang dan dunsanak minang dirantau yang mensupport acara baik secara moril dan materil terkhusus untuk anak muda yang pecinta sejarah baik dari Pekanbaru ( Yudhi Tj, Chandra Tj St.Rajo Langik, Masril Tj Rajo Mudo, Ricky Yauman, Faizal Eriza, Desriandi), Padang Panjang (Yefrison). dan Beliau juga mengatakan,”Kito Badunsanak Lahia dan Bathin”
(D13N PU64 )