BANTEN, (Terasriau.com) – Tiga santri dari Pesantren Miftahul Huda meninggal dunia akibat kecelakaan maut yang terjadi terhadap sebuah mobil pikap di dekat Flyover Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (25/11/2018).
Selain korban meninggal dunia, 20 santri lainnya menderita luka berat. Mereka terpental dari mobilpikap tersebut.
“Tiga santri meninggal dunia. Ada yang meninggal di lokasi kejadian ada juga yang meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit,” kata Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslan di RSUD Kabupaten Tangerang, Minggu (25/11/2018).
Ojo Ruslan menuturkan, 20 santri yang lainnya menderita luka di sekujur tubuh dan harus mendapatkan perawatan insentif di sejumlah rumah sakit.
Saat ini, ketiga korban meninggal dunia berinisial AM (14), MH (16), dan S (15) telah dibawa oleh keluarganya masing-masing.
Menurut Ojo Ruslan, sopir (RFA) yang mengendari mobil pick up tersebut masih berumur 18 tahun, RFA kini masih menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangannya oleh polisi.
Sopirnya juga masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, kondisinya sudah sadar namun masih belum bisa dimintai keterangan,” kata Ojo Ruslan pada awak media.
Amarudin, petugas keamanan di sekitar lokasi yang menjadi saksi kecelakaan, melihat mobil pick up tersebut terbalik akibat melintas dengan kecepatan tinggi.
“Itu tadi ngebut, sampe kebalik terus santri yang ada di mobil pick up-nya pada terpental,” papar Amarudin di lokasi.
Ia juga menuturkan, dirinya menyaksikan sendiri mobik pick up tersebut melayang dan terbalik.
“Saya liat sendiri itu mobil melayang kemudian terbalik, sampai kaya mainan itu,” ucap Amarudin sembari mengucap istighfar.
Amarudin mengatakan, seluruh santri tersebut mengalami luka berat di sekujur tubuhnya, dan ada satu santri yang meninggal di lokasi kejadian.
“Luka semua pada berdarah, satu langsung meninggal di lokasi kejadian, kemudian ada satu lagi yang kritis infonya meninggal juga ketika dibawa ke rumah sakit,” tutur Amarudin.
Rombongan santri tersebut disebut usai menghadiri acara maulid nabi di Kampung Pondok Karang Tengah di pondok pesantren pimponan KH. Rosyid.
Amarudin petugas keamanan di sekitar lokasi yang menjadi saksi peristiwa nahas tersebut menuturkan, kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
“Pukul 13.00 WIB. Jadi itu mobil sudah oleng dan dalam kecepatan tinggi ketika hendak turun dari jalan layang,” kata Amarudin di lokasi.
Amarudin menuturkan, 20 santri tersebut pun terlempar hingga terseret di jalan raya sejauh beberapa meter.
“Aduh ngeri tadi santrinya pada mental terseret, sampai berdarah-darah,” papar Amarudin.
Amarudin, ia menuturkan diduga sopir tersebut kehilangan kendali ketika mengemudikan mobil tersebut dalam kecepatan tinggi.
Sempat menyerempet dinding pembatas jalan, mobil pikap tersebut kemudian melayang hingga terbalik dan menyebabkan seluruh santri terpental dari dalam mobil.
“Kayanya sopir hilang kendali, kemudian remnya blong hingga menabrak dinding pembatas jalan dan terbalik,” tutur Amarudin. (*)