Laporan Jurnalis Lintaskriminal.co.id -, Putri Nurjannah Kurita
Lintaskriminal.co.id -, SENTANI– Penduduk Kampung Enggros, Markus Hababuk menemukan bangkai pesawat yang merupakan sisa Perang Dunia II di perairan Holltekamp, Kota Jayapura, Papua, pada kedalaman lima meter.
Temuan tersebut segera ditangani oleh tim penyelam Kota Jayapura.
Absentinus Sembiring dari Cycloop Diving menyebutkan, bangkai pesawat yang ditemukan oleh warga setempat setelah dilakukan penyelaman tampak kondisi tubuh dan sayap pesawat hanya tersisa sebagian. Menurut Sembiring, hal ini serupa dengan bangkai pesawat di kawasan Distrik Depapre dan Danau Sentani.
Pesawat dengan sayap separuh, badan dan ekor. Mau kita cari lagi, mungkin saja ketemu. Pesawat ini memiliki satu baling-baling. Tampaknya pesawat ini digunakan untuk dua orang,” kata Sembiring di Sentani, Distrik Sentani, Sabtu (23/8/2025).
Sembiring berharap masyarakat tidak memanfaatkan bom dalam menangkap ikan agar bangkai pesawat tidak rusak.
“Tujuan kami adalah agar dapat dikelola untuk masyarakat, sama seperti di Depapre, kita juga membuatnya untuk kunjungan wisata,” tambahnya.
Sembiring menyampaikan bahwa di wilayah Depapre, Kabupaten Jayapura, pernah ditemukan bangkai pesawat dari masa Perang Dunia II yang berada pada kedalaman 27 meter.
Sekarang, lokasi tersebut dikelola oleh masyarakat setempat sebagai objek wisata bawah laut.
“Kita bawa wisatawan dari luar ke sana, dikelola oleh kelompok masyarakat. Jadi ada dampak ekonomi terhadap masyarakat. Nah, kita berharap hal yang sama juga terjadi di Holltekamp,” katanya.
Sedangkan penyelam lainnya, Imron, menceritakan awal ditemukannya bangkai pesawat oleh Markus Hababuk.
Markus Hababuk, menurut Imron, memang sedang berenang mencari ikan dan cumi-cumi di lokasi penemuan bangkai pesawat.
Kemudian, Markus memberitahukan kepada Imron yang ternyata merupakan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Kampung Enggros.
“Maka saya sampaikan kepada Pak Simbiring. Kita periksa kondisi sayap dan badan pesawat kemudian difoto,” kata Imron.
Sejalan dengan Sembiring, Imron berharap warga desa mampu mengelola dan merawat lokasi bangkai pesawat.
Mereka berencana untuk melaksanakan pencarian terhadap bagian pesawat lainnya.
Kami berharap ini diatur agar terdapat pengunjung yang datang.(*)