Mobil Matik Bisa Drift?

Otomotif18 Views

Banyak orang menganggap bahwa drifting hanya bisa dilakukan menggunakan mobil dengan transmisi manual. Alasannya jelas, karena transmisi manual memberikan pengendalian penuh terhadap kecepatan mesin dan perpindahan gigi. Namun di masa kini, muncul pertanyaan baru: apakah mobil dengan transmisi otomatis juga dapat digunakan untuk drifting? Pertanyaan ini semakin menarik mengingat banyak mobil modern, termasuk mobil sport, kini lebih sering dilengkapi dengan transmisi otomatis atau semi-otomatis.

Mengemudi dengan drifting tidak hanya terkait dengan jenis gigi yang digunakan, tetapi juga bagaimana menciptakan dan mengontrol selip ban belakang secara akurat. Selama mobil memiliki daya cukup, penggerak roda belakang (RWD), serta sistem transmisi yang mendukung, mobil otomatis sebenarnya bisa diajak bergerak lincah di tikungan. Namun, ada beberapa hal penting yang membuat pengalaman drifting pada mobil otomatis berbeda dibanding yang manual.

1. Kekurangan mobil automatic saat melakukan drifting

Transmisi otomatis tradisional biasanya tidak memberikan kendali penuh kepada pengemudi. Perpindahan gigi diatur oleh komputer, sehingga sulit untuk mempertahankan putaran mesin tinggi pada saat-saat kritis drifting. Hal ini dapat menyebabkan selip yang tidak stabil. Selain itu, mobil dengan transmisi otomatis yang menggunakan torque converter cenderung mengalami sedikit keterlambatan saat akselerasi, membuat respons gas tidak secepat pada mobil manual. Oleh karena itu, banyak drifter masih merasa mobil manual lebih cocok.

2. Teknologi otomatis terbaru menjadi jawaban ideal

Namun, jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa mobil matik tidak cocok untuk drifting. Sistem transmisi modern seperti CVT yang memiliki mode manual, dual-clutch (DCT), atau transmisi otomatis dengan paddle shift kini mampu memberikan kontrol hampir setara dengan manual. Mode manual memungkinkan pengemudi untuk memilih gigi secara langsung tanpa perlu menginjak kopling. Dengan demikian, tenaga tetap terjaga saat memasuki tikungan. Bahkan beberapa mobil sport dengan transmisi otomatis telah terbukti berhasil digunakan dalam kompetisi Formula Drift.

3. Contoh mobil automatic yang dapat melakukan drifting

Beberapa mobil sport dengan transmisi otomatis yang telah terbukti mampu melakukan drifting antara lain Nissan 370Z AT, BMW M4 yang menggunakan transmisi DCT, serta Toyota Supra A90 dengan transmisi otomatis 8-percepatan. Kendaraan-kendaraan ini tetap mengandalkan penggerak roda belakang dan memiliki sistem matik canggih yang memungkinkan perpindahan gigi manual melalui paddle shift. Oleh karena itu, meskipun tidak sepenuhnya manual, mobil-mobil matik modern mampu memberikan pengalaman drifting yang cukup memuaskan, bahkan lebih mudah digunakan bagi pemula.

Jadi, mobil matic bisa digunakan untuk drifting, terutama jika sudah memiliki mode manual atau paddle shift. Meskipun mobil manual masih dianggap lebih asli karena pengendaliannya yang penuh, teknologi matic modern membuat drifting menjadi lebih mudah diakses. Jadi, jika kamu hanya memiliki mobil matic dengan sistem penggerak RWD, jangan merasa kurang percaya diri. Dengan latihan yang tepat, mobil tersebut tetap mampu menghasilkan asap dari ban belakang dan membuat jantung berdebar kencang saat melewati tikungan.

Mengapa Mobil yang Melakukan Drifting Biasanya Menggunakan Penggerak Roda Belakang?

Leave a Reply