7 Wisata Ekstrem Seru yang Digemari Gen-Z di Garut

Otomotif9 Views

Lintaskriminal.co.id –– Pecinta petualangan, Garut tidak hanya dikenal karena dodol dan keindahan alamnya, tetapi juga memiliki sejumlah tempat wisata ekstrem yang sedang tren di kalangan generasi Z.

Dari mendaki gunung melalui jalur yang sulit, melewati air terjun yang deras, hingga menjelajahi air terjun tersembunyi dengan perjalanan yang menggugah adrenalin, semuanya siap menguji keberanian dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Ini bisa menjadi saran tempat untuk menguji ketangkasan bagi kamu yang merasa berani dan ingin merasakan sensasi petualangan yang sangat menegangkan.

Berikut ini Lintaskriminal.co.id -telah merangkum, 7 destinasi petualangan seru di Garut yang harus kamu masukkan ke dalam daftar liburanmu, ayo segera!..

7 Saran Wisata Berbahaya di Garut

1. Gunung Papandayan (Pendakian dan Penjelajahan Kawah)

Perjalanan mendaki ke puncak Gunung Papandayan memberikan pengalaman trekking yang sulit serta pemandangan kawah yang masih aktif, tanah liat yang menggelegar, dan hutan Edelweis yang terkenal.

Anda dapat berjalan langsung di sekitar kawah dan menikmati fenomena vulkanik secara dekat, serta mendapatkan pengalaman yang benar-benar mengasyikkan.

Sebabnya, Gunung Papandayan dianggap sebagai salah satu destinasi wisata ekstrem di Garut karena menawarkan jalur pendakian yang sulit, kegiatan vulkanik yang aktif, serta medan yang beragam yang mampu memicu adrenalin.

Mengeksplorasi wilayah kawah memerlukan kehati-hatian lebih karena permukaan yang licin, uap panas yang muncul dari celah tanah, serta gas belerang yang menyengat.

Selain itu, pemandangan yang menakjubkan seperti Hutan Edelweis, Hutan Mati yang misterius, serta pemandangan kawah membuat para pendaki merasa seolah berada di dunia lain—pengalaman yang sulit ditemukan di tempat wisata biasa.

Jendela juga dapat diakses melalui berbagai jalur, yaitu:

– Jalur Cisurupan – Kawah Papandayan (Gerbang Taman Wisata → Hutan Pinus → Kawah Mas → Kawah Baru)

– Jalur Hutan Mati – Tegal Alun (Gerbang → Kawah Mas → Hutan Mati → Camp Pondok Saladah → Tegal Alun)

– Jalur Penghubung Papandayan – Gunung Puntang (Papandayan → Tegal Alun → Jalur ke Puntang)

2. Arung Jeram di Sungai Cimanuk

Sungai Cimanuk di Garut terkenal sebagai tempat untuk kegiatan rafting.

Aliran air yang deras dan batu-batu tajam menyebabkan pengalaman ini cocok untuk para pencinta petualangan, dengan aktivitas arung jeram.

Karena Arung Jeram di Sungai Cimanuk termasuk dalam kategori destinasi wisata ekstrem di Garut, karena menggabungkan aliran sungai yang deras, batu-batu tajam yang menantang, serta jalur alami liar yang menguji keberanian sekaligus kondisi fisik.

Sungai Cimanuk memiliki arung jeram dengan tingkat kesulitan II hingga III (sesuai skala internasional), yang berarti cukup menantang untuk menghasilkan sensasi luar biasa tetapi masih aman bagi pemula yang didampingi oleh pemandu yang terlatih.

Peserta perlu siap menghadapi rintangan tiba-tiba seperti batu besar di tengah aliran air atau air terjun bertingkat.

Meskipun berisiko tinggi, kegiatan ini dilakukan menggunakan peralatan keselamatan dasar seperti pelampung, helm, serta didampingi oleh pemandu sungai yang berpengalaman.

Selain menantang, jalur Sungai Cimanuk menyediakan pemandangan pedesaan, hutan bambu, dan udara segar pegunungan—menawarkan pengalaman petualangan yang menyeluruh.

Rekomendasi harga paket arung jeram, serta variasi paket juga tergantung pada jarak:

  • Perjalanan menyenangkan (7 km): Rp 269.000/orang
  • Perjalanan keluarga (6 km): Rp 265.000/orang
  • Perjalanan petualangan (9 km): Rp 279.000/orang
  • Perjalanan jauh (12 km): Rp 300.000/orang

Setiap paket minimal 10 peserta, sudah mencakup perlengkapan arung jeram, pemandu, tim penyelamat, makan siang, camilan, air minum, transportasi lokal, kelapa muda, dokumentasi, hingga asuransi.

3. Arung Jeram Sungai Ci Kaengan

Jika rafting terlalu berisiko, coba aktivitas river tubing di Ci Kaengan yang lebih tenang namun tetap penuh dengan kegembiraan.

Jalur yang sedikit sulit, tetapi masih cocok bagi pemula di Sungai Tuing Ci Kaengan.

Aktivitas river tubing di Ci Kaengan termasuk destinasi wisata yang ekstrem di Garut karena menggabungkan aliran sungai yang cukup kencang, jalur sempit dengan belokan tajam, serta pengalaman mengarungi ban karet melewati batu-batu besar di lingkungan alami.

Ini menjadi rekomendasi karena Ci Kaengan memiliki aliran yang beragam, mulai dari tenang hingga deras di beberapa bagian, meskipun tidak sebesar arung jeram.

Bebek-bebek kecil yang menghadirkan sensasi berbahaya ketika ban terayun di aliran air.

Sungai ini diisi dengan batu-batu besar, akar pohon yang menembus ke dalam sungai, serta jalur air yang sempit, sehingga peserta perlu mahir mengendalikan ban agar tidak terjatuh.

Beberapa bagian memiliki aliran air yang kecil namun memberikan sensasi ekstrem, meskipun terlihat tenang, tetap diperlukan penggunaan pelampung, helm, serta didampingi oleh pemandu sungai.

Jalur tubing melintasi hutan bambu, pepohonan yang lebat, serta aliran air yang jernih, menghasilkan campuran sensasi menegangkan dan tenang dalam satu perjalanan.

Variasi Paket Berdasarkan Jarak:

  • Perjalanan menyenangkan (7 km): Rp 269.000/orang
  • Perjalanan keluarga (6 km): Rp 265.000/orang
  • Perjalanan petualangan (9 km): Rp 279.000/orang
  • Perjalanan jauh (12 km): Rp 300.000/orang

Setiap paket minimal untuk 10 orang, sudah mencakup peralatan arung jeram, pemandu, tim penyelamat, makan siang, camilan, air minum, transportasi lokal, kelapa muda, dokumentasi, hingga asuransi.

4. Mencari Tahu tentang Kawah Talaga Bodas

Menghabiskan waktu di air panas yang ada di kawah gunung Talaga Bodas (Talagabodas) merupakan pengalaman yang istimewa.

Pengalaman panas yang berasal dari aktivitas vulkanik menciptakan suasana yang unik dan agak ekstrem, tetapi masih aman jika dikelola dengan baik.

Mengunjungi Kawah Talaga Bodas dianggap sebagai destinasi wisata yang menantang di Garut karena pengunjung diajak untuk mendekati kawah gunung berapi yang masih aktif dengan medan alami yang berbahaya serta pemandangan yang menakjubkan.

Untuk sampai ke lokasi kawah, jalur pendakian atau jalan motor trail cukup curam, licin ketika hujan, serta melalui hutan pegunungan.

5. Kolam Air Panas Cikarees

Kolam ini menawarkan pengalaman rileksasi yang “menggugah”, serta memiliki area khusus untuk dewasa, anak-anak, dan kolam ikan—semua tersedia di satu lokasi.

Kenyamanan alam dan kehangatan air sangat menenangkan setelah berjalan kaki.

Mengunjungi Kolam Air Panas Cikarees dapat dianggap sebagai destinasi wisata ekstrem di Garut karena letaknya yang berada di alam terbuka dan cukup jauh dari keramaian, dengan jalur yang sulit ditempuh, serta sumber air panas alami yang memiliki suhu tinggi sehingga memerlukan kewaspadaan lebih.

Karena untuk sampai ke Cikarees, pengunjung biasanya harus melewati jalan desa yang berbatu, sempit, dan sebagian masih berupa tanah, yang pada musim hujan menjadi licin dan sulit dilalui kendaraan biasa, sehingga memperkuat nuansa petualangan.

Air panas di Cikarees berasal dari sumber panas bumi alami, di mana suhu pada beberapa titik dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi.

Pengunjung harus memilih lokasi yang aman untuk berendam agar tidak terkena air yang terlalu panas.

Meskipun menarik, keadaan ini berarti sedikitnya fasilitas modern, sehingga pengunjung perlu mempersiapkan perlengkapan sendiri dan menjaga keselamatan diri.

Kombinasi antara perjalanan yang melelahkan menuju lokasi dan sensasi berendam di air panas alami menghasilkan pengalaman yang menarik dan penuh tantangan di awal, serta tenang di akhir.

6. Air Terjun dan Kolam Alam yang Tersembunyi

Beberapa lokasi seperti Leuwi Tonjong, Leuwi Jurig, Curug Orok, serta Curug Batu Nyusun atau Curug Gandasari menawarkan jalur pendakian yang sulit dan berenang di alam liar dengan suasana yang ekstrem.

Jalur yang harus dilalui untuk sampai ke lokasi ini memerlukan kondisi fisik yang baik.

Karena itu, Leuwi dan Curug Tersembunyi di Garut dianggap sebagai destinasi wisata ekstrem karena pengunjung harus melewati jalur alami yang sulit, menghadapi medan yang curam atau licin, serta terkadang berenang atau melalui aliran air di area yang jarang dikunjungi.

Banyak danau alami serta air terjun di Garut, seperti Leuwi Jurig, Leuwi Tonjong, atau Curug Gandasari, terletak di kawasan pedalaman.

Jalur yang menuju lokasi sering melintasi hutan, kebun, atau aliran air kecil, sehingga membutuhkan kondisi fisik yang kuat serta kemampuan menentukan arah yang baik.

Medan dapat berupa kemiringan tajam, batuan licin, atau jalur sempit di tepi tebing.

Karena letaknya yang tersembunyi, hampir tidak tersedia fasilitas seperti toilet, warung makan, atau jalur resmi yang dikelilingi pagar.

Karena perjalanan yang sangat ekstrem, para pengunjung yang berhasil sampai ke lokasi akan disajikan pemandangan air terjun yang murni, suara deru air yang menggema, serta suasana alam yang benar-benar tenang, serta pengalaman yang jarang ditemui di tempat wisata yang ramai.

7. Puncak Guha

Di desa Sinarjaya, terdapat sebuah tempat yang disebut Puncak Guha, berada di atas tebing batu yang tingginya puluhan meter dengan pemandangan Samudera Hindia dan gua kelelawar di bawahnya.

Tempat ini memberikan tantangan sekaligus cocok untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang sempurna bagi para pelancong yang mencari pengalaman menarik serta pemandangan yang indah.

Berdiri di pinggirnya memberikan pengalaman yang luar biasa, dengan angin laut yang kencang, suara ombak yang menabrak karang, serta pemandangan luas tanpa hambatan, namun juga memerlukan tingkat kehati-hatian yang tinggi.

Selain itu, puncak Guha dianggap sebagai destinasi wisata ekstrem di Garut karena letaknya berada di tebing tinggi yang langsung menghadap Samudera Hindia, menyajikan pemandangan laut yang spektakuler serta jalur menuju lokasi yang cukup sulit.

Berada di Desa Sinarjaya, Kecamatan Bungbulang, akses menuju Puncak Guha membutuhkan perjalanan yang cukup jauh melewati jalanan berkelok dan naik-turun khas daerah pegunungan selatan Garut.

Belum sampai di sana, angin dari pantai selatan bisa sangat kencang, bahkan membuat sulit untuk berdiri dengan stabil di tepi tebing, dan ombak Samudera Hindia terkenal besar, sehingga pengunjung perlu menjaga jarak yang aman dari tepi tebing.

Selain itu, di bawah tebing terdapat sebuah gua yang menjadi tempat tinggal kelelawar, dan untuk mengamati mereka secara dekat diperlukan keberanian, karena harus turun ke area yang lebih licin dan gelap.

Puncak Guha menyediakan tempat yang luar biasa untuk menikmati matahari terbit dan terbenam, tetapi pengalaman berdiri di tebing tinggi sambil merasakan hembusan angin laut membuatnya berbeda dari wisata pantai biasa.

Nah, Tribuners, dari tujuh wisata tadi yang mana saja yang sudah dikunjungi dan akan dikunjungi nanti? tetap jaga keselamatan dan pastikan aman sampai pulang ya!

(*)

Baca artikel Lintaskriminal.co.id -lainnya diGoogle News

Leave a Reply