Perbedaan Oli Transmisi dan Mesin, Jangan Tukar!

Otomotif5 Views

Banyak pemilik kendaraan mengira oli mesin dan oli transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) itu sama. Sebagai cairan yang bentuknya mirip, mereka berpikir semua jenis oli bisa melumasi dengan baik. Namun, sebenarnya oli mesin dan oli transmisi memiliki perbedaan yang signifikan dalam sifat dan fungsi masing-masing!

Kesalahan dalam memilih jenis oli dapat menyebabkan dampak yang sangat serius, mulai dari komponen mesin mengalami kerusakan hingga transmisi rusak. Oleh karena itu, hindari keliru dalam membedakan antara oli mesin dengan oli transmisi. Berikut perbedaan antara keduanya.

1. Tugas dan maksud penggunaan

Oli mesin berperan sebagai pelumas, pembersih, dan pendingin komponen mesin seperti piston, poros engkol, dan camshaft yang bekerja melalui proses pembakaran dalam. Sementara itu, oli CVT berfungsi untuk melumasi sabuk baja dan pulley, serta mengontrol tekanan hidrolik agar dapat mengatur perbandingan gigi. Perbedaan fungsi ini menyebabkan formulasi kedua jenis oli tersebut sangat berbeda dan tidak dapat saling menggantikan.

2. Komposisi dan karakteristik

Oli mesin biasanya mengandung bahan tambahan yang berfungsi mencegah oksidasi, menghilangkan endapan, serta mengurangi gesekan pada suhu tinggi akibat proses pembakaran. Sementara itu, oli CVT dirancang khusus agar tahan terhadap tekanan gesekan antara sabuk dan pulley, menjaga gesekan yang sesuai, serta mencegah terjadinya selip. Oli CVT juga memiliki viskositas dan sifat anti-gelembung tertentu yang tidak dimiliki oleh oli mesin.

3. Bahaya yang terjadi akibat penggunaan yang tidak tepat

Menggunakan pelumas mesin pada CVT dapat menyebabkan sabuk baja mengalami slip, tekanan hidrolik tidak stabil, dan akhirnya transmisi mengalami keausan lebih cepat. Sebaliknya, menggunakan pelumas CVT pada mesin dapat menyebabkan pelumasan komponen mesin tidak optimal, meningkatkan gesekan, serta berpotensi merusak piston dan bearing. Kedua kesalahan ini bisa berakibat pada kerusakan parah dan biaya perbaikan yang besar.

Kesimpulannya, oli mesin dan oli CVT merupakan dua jenis pelumas yang memiliki fungsi, komposisi, serta sifat yang berbeda secara keseluruhan. Jangan pernah menggantikan penggunaannya satu sama lain, bahkan dalam situasi darurat, karena risikonya jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya. Selalu gunakan oli sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pabrikan dan lakukan pergantian secara teratur sesuai jadwal. Dengan demikian, mesin dan transmisi kendaraan tetap dalam kondisi baik, kinerja mobil terjaga, serta kamu bisa menghindari biaya perbaikan yang tidak diperlukan.

4 Cara Memeriksa Oli Kendaraan Sendiri di Rumah, Mudah dan Tepat!

Leave a Reply