Perbedaan Cheetah Asia dan Afrika

Otomotif49 Views

Sejauh ini, mungkin kita hanya mengenal bahwacheetah (Acinonyx jubatus) merupakan spesies kucing liar yang hidup di dataran terbuka atau savana di Afrika. Memang benar bahwacheetahitu merupakan satu-satunya spesies dalam genus tersebutAcinonyx. Namun, pada spesies kucing ini mirip dengan harimau karena memiliki lima subspesies yang berbeda. Nah, empat subspesiescheetahmerupakan penduduk Benua Afrika yang dibagi berdasarkan lokasi geografisnya. Di sisi lain, terdapat satu subspesies yang tinggal jauh sekali, yaitu di Benua Asia, yang diberi namacheetah asia (Acinonyx jubatus venaticus).

Mengingat perbedaan posisi geografis yang sangat jauh, pasti terdapat beberapa perbedaan dalam ciri-ciri tertentu.cheetahasia bersama empat kerabat mereka yang berada di Afrika. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, mari kita bahas perbedaan antaracheetahyang tinggal di Afrika dan Asia. Terdapat poin penting terkait populasi dan konservasi dari keduanyahewanini. Jadi, perhatikan penjelasannya hingga selesai, ya!

1. Perbedaan penyebaran dan jenis lingkungan hidup

Sebaran peta merupakan salah satu perbedaan paling signifikan antara subspesies.cheetahNamun, sebenarnya di mana saja subspesies hewan darat ini menyebar? Pertama, untuk empat subspesiescheetahdi Afrika, mereka menyebar di empat lokasi yang berbeda.

Dilansir Pugdundee Safaris, cheetah afrika barat atau cheetah sahara (Acinonyx jubatus hecki) berada di wilayah Afrika Barat, khususnya di daerah Sahara dan Sahel. Selanjutnya, terdapatcheetah afrika timur laut (Acinonyx jubatus soemmeringiiyang tinggal di sekitar Djibouti, Somalia, Sudan, dan Etiopia.Cheetah afrika timur (Acinonyx jubatus raineyii) tinggal di sekitar Somalia, Tanzania, Kenya, dan Uganda. Terakhir, terdapatcheetah afrika tenggara (Acinonyx jubatus jubatus) yang sering ditemui di Afrika Selatan, Namibia, dan Botswana.

Di sisi lain, cheetahAsia hanya terdapat di Iran. Namun, dahulu mereka menyebar secara luas karena mencakup Asia Barat, Tengah, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Negara-negara seperti India, Pakistan, Afghanistan, Irak, serta seluruh negara di kawasan Timur Tengah pernah menjadi tempat tinggal mereka.cheetah asia. Namun, cheetahasia telah pergi dari negara-negara tersebut dan hanya menyisakan Iran.CheetahAsia terakhir kali terlihat di luar wilayah Iran adalah pada tahun 1982 di sekitar Pakistan.

Sementara itu, mengenai pilihan habitat antaracheetah afrika dan cheetahAfrika sedikit berbeda, tetapi masih memiliki kesamaan.Cheetahafrika tinggal di sekitar savana, daerah semak belukar, tepi hutan, dan padang rumput. Sementara itu,cheetahAsia memiliki banyak penduduk yang tinggal di sekitar gurun, semigurun, atau daerah berupa semak belukar yang kering.

2. Perbedaan ukuran dan karakteristik fisik

Kalau dilihat sekilas, ukuran cheetahAfrika dan Asia tidak terlalu berbeda. Hanya saja,cheetahAfrika memang terlihat sedikit lebih besar dibanding kerabat jauhnya. Dilansir dari San Diego Zoo,cheetahafrika berkembang dengan tinggi tubuh 121—150 cm, ekor 76 cm, dan berat badan 50—70 kg. Sementara itu,Animalia melansir kalau cheetahAsia memiliki tinggi tubuh 112—135 cm, ekor 66—84 cm, dan berat badan 34—54 kg.

Selain masalah ukuran, terdapat sedikit perbedaan ciri fisik antara dua kerabat yang tinggal jauh ini. Rambutcheetahafrika lebih ramping dan warnanya cenderung pada cokelat terang atau cokelat keemasan dengan pola bintik-bintik yang besar dan banyak, khususnya di area wajah. Sementara itu, rambutcheetahAsia lebih kaya akan warna kuning keemasan seperti pasir, dengan bintik hitam yang lebih sedikit dan kecil.

3. Beda pilihan mangsa

Menghuni area dan lingkungan yang berbeda menyebabkan perbedaan dalam pilihan mangsa antaracheetah afrika dengan cheetahasia menjadi berbeda. Secara ukuran, rata-rata korban pilihancheetahafrika masih lebih luas dibandingkancheetahasia. Dilaporkan oleh Expert Africa, pilihan targetcheetahafrika berupa antelop berukuran sedang, nyumbu (wildebeest), serta berbagai jenis unggulat dan mamalia kecil lainnya.

Di sisi lain, cheetah asia lebih banyak mengonsumsi kelincipenipu, domba, dan kambing liar, gazel berekor hitam, onager (sejenis kuda liar), serta berbagai hewan mamalia kecil lainnya, dilaporkan oleh One Earth. Meskipun memiliki pilihan mangsa yang berbeda,cheetahAfrika dan Asia sama-sama memanfaatkan kecepatan dalam proses berburu. Di sisi lain, jika membicarakan peran mereka dalam menciptakan ekosistem yang lebih seimbang, sebenarnyacheetahasia lebih unggul karena mereka dianggap sebagai predator utama di lingkungan alaminya dibandingkancheetahAfrika yang memiliki banyak pesaing yang lebih tangguh.

4. Beda kecepatan lari

Fakta kalau cheetahjadi hewan darat tercepat sebenarnya sudah diketahui secara umum. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan catatan kecepatan daricheetahafrika dan asia. Sejauh ini, angka kecepatancheetahyang sering ditulis berasal daricheetahhanya Afrika. Kecepatan maksimum yang dapat dicapaicheetahafrika berkecepatan sekitar 112—120 kilometer per jam.

Sementara itu, WorldAtlas melansir kalau kecepatan cheetahAsia diperkirakan tidak terlalu berbeda jika dibandingkan dengan kerabat jauh mereka. Mengenai alasan mengapa belum ada data resmi yang menunjukkan kecepatan lari maksimalcheetahasia disebabkan oleh kondisi habitat. Lingkungan tempat tinggal mereka tidak memiliki cukup ruang yang luas untuk mengoptimalkan kecepatan lari karena permukaannya berpasir dan berbatu. Kondisi ini berbeda dengancheetahAfrika yang memiliki permukaan lebih datar. Selain itu, terdapat juga alasan terkait perlindungan alam.cheetahAsia yang menyulitkan pengumpulan data kecepatan lari.

5. Beda status konservasi

Secara umum, sebenarnya spesies cheetahtelah masuk dalam kategori hewan yang rentan punah (Vulnerable) berdasarkan daftar merah IUCN. Bayangkan, sekitar 1 abad yang lalu, masih terdapat sekitar 100 ribucheetahyang berkelana di dua peta penyebaran utama mereka. Namun, baikcheetah afrika maupun cheetah asia kini hanya memiliki kurang dari 7.000 individu. Dari jumlah tersebut, sebagian besar di antaranya merupakan bagian daricheetah afrika.

Populasi cheetahAfrika diperkirakan memiliki sekitar 6.500 individu jika menggabungkan keempat subspesies yang ada di sana. Sementara itu, kondisicheetahAsia jauh lebih rentan karena diperkirakan hanya tersisa kurang dari 50 individu, sehingga membuat mereka masuk dalam kategori hewan yang sangat terancam punah (Critically Endangered). Bahkan, berdasarkan sensus yang dilakukan pemerintah Iran, hanya ada 12 individu yang tercatat dengan rasio 9 jantan dan 3 betina, menurut laporan tersebut.Animalia.

Hancurnya populasi cheetahhal ini disebabkan oleh perburuan yang masif dan penebangan hutan yang menjadi tempat tinggal alami mereka dalam 100 tahun terakhir. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa usaha perlindungan yang baik, diperkirakan bahwa subspesiescheetah dengan populasi kecil, terutama cheetahAsia akan punah dalam jangka waktu 1—2 dekade ke depan. Oleh karena itu, pihak berwenang sudah seharusnya serius dalam melindungi.hewantransportasi paling cepat ini. Mereka juga perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai dampak berburu dan kerusakan lingkungan alami.cheetahdalam periode yang lama.

Berdasarkan pertanyaan “Lumba-lumba Bernapas dengan Apa? Ini Jawabannya!”, berikut adalah beberapa variasi parafraze: 1. Bagaimana Lumba-lumba Menghirup Udara? Inilah Penjelasannya! 2. Alat Pernapasan Lumba-lumba Adalah Apa? Berikut Jawabannya! 3. Lumba-lumba Menggunakan Apa untuk Bernapas? Ini Jawabannya! 4. Cara Lumba-lumba Bernapas, Apa Saja? Ini Penjelasannya! 5. Pertanyaan: Lumba-lumba Bernapas Dengan Apa? Ini Jawabannya! 5 Fakta Tentang Anjing Laut Berbulu Amerika Selatan, Memiliki Pendengaran yang Hebat!

Leave a Reply