Kunci Sukses Wirausaha Muda: Adaptasi Teknologi dan AI

Tekno15 Views

10drama.com -, KOTA SURABAYA –Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan maraknya tren kecerdasan buatan atau AI, memaksa pelaku bisnis termasuk UMKM untuk segera menyesuaikan diri.

Khususnya para pengusaha dari kalangan muda, tidak boleh menghindar terhadap perkembangan terkini. Pesan ini disampaikan oleh anggota Komisi A DPRD Jatim, Ibnu Alfandy Yusuf, beberapa waktu lalu.

Seorang politisi muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakin bahwa jika dimanfaatkan dengan baik, hal tersebut akan memberikan manfaat. “Jika harus menyimpulkan dengan satu kata, ya memang adaptasi,” ujar Ibnu, Minggu (10/8/2025).

Ibnu membahas topik ini saat berdiskusi dalam Podcast DPRD Jatim Gebrakan Wakil Rakyat dengan tema ‘Tantangan Pemuda di Era Ekonomi Kreatif’ di Studio TribunJatim Network.

Sebelum menjadi anggota dewan, Ibnu terkenal sebagai pengusaha yang bergerak di bidang properti serta makanan dan minuman. Saat ini, Ibnu juga menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI Ponorogo.

Dalam tinjauannya, Ibnu menyatakan bahwa kemajuan pesat teknologi informasi tidak dapat dipungkiri.

Misalnya, Ibnu menyebutkan bahwa saat ini masyarakat lebih suka berbelanja melalui sistem online.

Meskipun berbelanja secara langsung, banyak orang lebih memilih membayar melalui QRIS daripada menggunakan uang tunai. Berbagai pola perilaku konsumen seperti ini perlu dipahami.

Ibnu, yang juga seorang pengusaha, meyakini bahwa jika digitalisasi serta perkembangan AI dipelajari dan diterapkan, maka dapat meningkatkan pendapatan bagi para wirausahawan muda.

Semakin mengerti kemajuan teknologi, semakin luas kesempatan untuk meningkatkan pendapatan bisnis.

“Karena saat ini menurut saya sangat mudah mendapatkan uang dari bisnis online, melalui kerja sama antara bisnis dan digitalisasi serta AI ini sangat sederhana. Yang utama adalah harus belajar dan konsisten, itu saja,” kata Ibnu.

Meskipun tidak dapat dipungkiri, masih sedikit orang yang menyadari peluang besar ini. Contohnya, banyak pedagang yang belum memanfaatkan QRIS karena masih ragu. Ibnu menilai hal ini memang perlu terus diberikan sosialisasi, termasuk dari pihak pemerintah.

Sosialisasi tersebut bertujuan agar para pedagang tidak ragu dalam menggunakan pembayaran digital ini. “Maka penting untuk disosialisasikan oleh pemerintah, khususnya kepada masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil di kabupaten atau kota,” tambah lulusan Universitas Gajah Mada ini. *****

Leave a Reply