Jensen Huang hingga Sam Altman, Deretan Miliarder AI yang Kaya Raya

Tekno11 Views

10drama.com -, JAKARTA – Kecerdasan Buatan (AI)terus berkembang, dari yang sebelumnya hanya sekedar gagasan futuristik yang akan terwujud di masa depan, kini telah menjadi kebutuhan sehari-hari dan memengaruhi berbagai sektor mulai dari perawatan kesehatan dan keuangan hingga hiburan dan komunikasi.

AI kini telah mampu melakukan otomatisasi tugas-tugas harian, meningkatkan efisiensi kerja, serta mendorong perkembangan inovasi seperti ChatGPT, layanan penerjemahan berbasis AI, dan pengalaman bermain game virtual.

Selain itu, perkembangan AI juga telah menghasilkan miliarder baru, beberapa di antaranya membangun perusahaan dari awal, sedangkan yang lain beralih dari bisnis yang sudah mapan ke peluang yang didorong oleh AI.

Didukung oleh investasi besar dari Microsoft, Apple, Meta, dan perusahaan global lainnya, individu-individu ini menjadi pelopor dalam bidang teknologi dan wirausaha.

Dari perusahaan perangkat keras Jensen Huang hingga solusi infrastruktur data Alexandr Wang, serta dari inovasi AI Sam Altman hingga platform game virtual Yao Runhao, para miliarder ini menunjukkan bagaimana AI mengubah industri dan menciptakan kembali wajah kewirausahaan.

Berikut adalah daftar orang-orang kaya yang berbasis AI berdasarkan data Forbes:

1. Jensen Huang

Jensen Huang, salah satu pendiri sekaligus kepala eksekutif Nvidia, berada di puncak daftar orang kaya raya yang terkait dengan kecerdasan buatan, dengan kekayaan bersih yang sangat luar biasa, yaitu sebesar 113 miliar dolar AS.

Nvidia awalnya menekuni pengembangan unit pemrosesan grafis (GPU) yang canggih untuk keperluan gaming dan visualisasi profesional. Namun, dengan semakin pesatnya pemanfaatan AI, GPU ini menjadi acuan dalam melatih dan menjalankan model bahasa besar seperti ChatGPT dan Meta AI.

Strategi Huang berhasil menjadikan Nvidia sebagai tulang punggung industri kecerdasan buatan. Pada Juli 2025, perusahaan mencapai valuasi sebesar US$4 triliun yang tidak pernah terjadi sebelumnya, menunjukkan betapa pentingnya perangkat keras mereka dalam infrastruktur AI.

Memiliki 3% saham Nvidia, kekayaan Huang meningkat lebih dari 300% dalam waktu satu tahun, menjadikannya salah satu dari 20 orang terkaya di dunia.

2. Alexandr Wang

Pada usia 26 tahun, Alexandr Wang telah menjadi miliarder termuda yang membangun bisnisnya sendiri di bidang AI. Ia mendirikan Scale AI saat berusia 19 tahun, setelah meninggalkan MIT, dengan fokus pada penyediaan layanan pengklasifikasian dan penandaan data yang krusial dalam pelatihan sistem kecerdasan buatan.

Scale AI bermitra dengan lebih dari 300 klien ternama, seperti Meta, Google, dan General Motors, memberikan infrastruktur data yang diperlukan untuk mengembangkan model pembelajaran mesin.

Nilai perusahaan tersebut mencapai 14 miliar dolar AS pada tahun 2024, dan kepemilikan saham Wang sebesar 14% meningkatkan kekayaan bersihnya menjadi 2,7 miliar dolar AS.

Keberhasilannya membuktikan bahwa layanan AI khusus juga mampu menghasilkan kekayaan yang luar biasa.

Daftar orang kaya terkait kecerdasan buatan menurut data Forbes

3. Sam Altman

Sam Altman, kepala eksekutif OpenAI, merupakan salah satu tokoh paling terkenal dalam dunia kecerdasan buatan. Meskipun nilai perusahaan OpenAI mencapai sekitar 300 miliar dolar AS, Altman tidak memiliki saham pribadi di perusahaan tersebut.

Kekayaannya, diperkirakan mencapai US$1,9 miliar, berasal dari investasi awal di perusahaan-perusahaan seperti Stripe, Reddit, dan Helion Energy, ditambah keberhasilan startup sebelumnya, Loopt, yang dia jual dengan harga US$42 juta pada tahun 2012.

Kepemimpinan Altman di OpenAI memperkenalkan teknologi AI generatif seperti ChatGPT, yang menjadi tren global dalam cara bisnis dan konsumen berinteraksi dengan AI.

Dampaknya juga melebihi kekayaannya, menjadikannya sebagai salah satu tokoh pemikir utama yang mengarahkan perkembangan AI di masa depan.

4. Phil Shawe

Phil Shawe, salah satu pendiri TransPerfect, mendirikan salah satu perusahaan penerjemahan dan adaptasi bahasa terbesar di dunia dengan memanfaatkan teknologi pemrosesan bahasa berbasis kecerdasan buatan.

TransPerfect menyediakan layanan di berbagai sektor seperti hukum, kesehatan, permainan, dan hiburan, membantu perusahaan berjalan dalam berbagai bahasa dengan ketelitian dan efisiensi yang lebih baik.

Didirikan pada tahun 1992 dari sebuah kamar asrama di Universitas New York, TransPerfect mencatatkan pendapatan sebesar US$1,3 miliar pada tahun 2024.

Shawe yang memiliki 99% saham perusahaan, berhasil mengamankan kekayaan pribadi sebesar US$1,8 miliar. Perjalanan kariernya menunjukkan bagaimana teknologi AI mampu mengubah industri tradisional seperti jasa penerjemahan menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar.

5. Dario Amodei

Dario Amodei, mantan wakil presiden riset di OpenAI, mengundurkan diri pada tahun 2021 untuk bergabung dalam pendirian Anthropic. Perusahaan ini berupaya mengembangkan sistem AI yang aman dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode pembelajaran penguatan yang memungkinkan model AI beradaptasi berdasarkan umpan balik dari manusia.

Pendekatan Anthropic terhadap pengembangan AI yang bertanggung jawab dan prinsip keselamatan utama mendapatkan apresiasi dari para investor dan pemimpin di sektor industri, sehingga mendorong nilai perusahaan mencapai 61,5 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Kekayaan bersih Amodei telah mencapai 1,2 miliar dolar (£901 juta), menunjukkan bahwa memberikan prioritas pada tanggung jawab dalam pengembangan kecerdasan buatan bisa memiliki dampak yang signifikan dan menguntungkan.

6. Liang Wenfeng

Liang Wenfeng, yang sebelumnya tidak terkenal di luar Tiongkok kini menjadi perhatian utama berkat DeepSeek-R1, sebuah model bahasa pemrograman besar yang mengalahkan ChatGPT dalam beberapa indikator, serta lima kali lebih murah dalam penggunaannya.

Inovasi ini menggegerkan pasar global, membuat saham Nvidia turun 17% dalam sehari karena para investor merespons kemungkinan perubahan biaya komputasi AI.

Wenfeng sebelumnya membangun sebuah dana investasi yang sukses, dan ia memanfaatkan keahlian keuangannya untuk mengembangkan DeepSeek menjadi salah satu penyedia layanan AI dengan biaya terendah di dunia.

Kekayaan bersihnya saat ini mencapai 1 miliar dolar AS, menjadikannya tokoh penting dalam industri kecerdasan buatan di Tiongkok yang sedang berkembang.

7. Yao Runhao

Yao Runhao, CEO Paper Games, telah menciptakan posisi pasar yang khusus dengan menggabungkan teknologi AI dalam permainan. Produk andalan perusahaan mereka, Love and Deepspace, memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menghasilkan simulasi kencan virtual dengan alur cerita yang dinamis dan disesuaikan dengan pengguna.

Permainan ini menarik lebih dari enam juta pengguna aktif setiap bulan, mencerminkan tingginya permintaan terhadap hiburan yang didasarkan pada teknologi AI. Paper Games memiliki sekitar 2.000 karyawan dan fokus utamanya pada pasar game untuk perempuan di Tiongkok, menunjukkan bagaimana AI mengubah pengalaman hiburan yang interaktif. Inovasi yang dilakukan oleh Runhao telah memberikan kekayaan bersih sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Leave a Reply

News Feed