Siapa sangka, sebuah perusahaan supplierkebutuhan militer Tiongkok dapat berubah menjadi produsen mobil bernama Changan. Pada tahun ini, Changan memperluas ekspansinya ke Indonesia bekerja sama dengan Indomobil Group.
Kemitraan strategis (perjanjian distributor) antara keduanya telah dilakukan pada Februari 2025 lalu.
Penyebaran kendaraan Changan ke pasar Indonesia akan dilakukan melalui perusahaan anaknya, yaitu Mobitech Co., Ltd., yang bergerak dalam kegiatan ekspor dan impor. Sementara itu, distribusi di dalam negeri diatur oleh PT IMG Sejahtera Langgeng, sebuah anak perusahaan dari Indomobil Group.
Selanjutnya, Changan dilaporkan segera bergabung dengan anggota asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Informasi ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, yang menyebutkan bahwa jumlah anggota asosiasi tersebut akan meningkat.
“Changan segera masuk, kita lihat nanti. Jadi, saat ini sudah ada 59 anggota Gaikindo, mungkin menjadi 61. Jadi cukup ramai,” kata Nangoi di Tangerang belum lama ini.
Siapa Changan?
Mengulas sejarah Changan Automobile, perusahaan ini dimulai oleh seseorang bernama Li Hongzhang yang mendirikan perusahaan penyedia alat militer bernama Shanghai Foreign Gun Bureau pada tahun 1862.
Perjalanan dalam dunia militer tetap berlangsung. Pada tahun 1959, dengan nama Chongqing Changan Arsenal, mobil pertama Tiongkok bernama Changjiang Type 46 berhasil diproduksi.
Baru pada tahun 1984, Changan mengalami perubahan dengan mengajak Suzuki Motor Corporation untuk fokus pada produksi mesin kendaraan kecil. Kemitraan ini menghasilkan mobil pertama dengan merek Changan, yaitu MPV SC112 dan SC110 yang berbentuk pick up.
Changan Automobile berkembang pesat sehingga memiliki beberapa sub-merek. Mulai dari Changan Uni, Changan Nevo, Changan LCV, Deepal, dan Avatr. Selain itu, sejumlah merek otomotif besar seperti Ford, Mazda, dan JMC juga bergabung dengan Changan dalam menggarap pasar domestik Tiongkok.
Sekarang, Changan memiliki pusat penelitian dan pengembangan di berbagai kota di Tiongkok, seperti Chongqing, Beijing, Shanghai, Dingzhou, dan Hefei. Bahkan, cakupannya telah meluas hingga ke Turin di Italia, Yokohama di Jepang, Birmingham di Inggris, Detroit di Amerika Serikat, serta Munich di Jerman.
Salah satu kendaraan yang dianggap mampu bersaing dalam pasar otomotif Indonesia adalah Changan Lumin. Hal ini karena penampilannya yang menarik dan ukurannya yang relatif kecil.
Lumin cocok bagi pengguna Indonesia yang saat ini sedang menyukai kendaraan dengan gaya desain retro-modern.
Mobil kecil ini memiliki ukuran keseluruhan panjang 3.270 mm, lebar 1.700 mm, tinggi 1.545 mm, dan jarak antara roda 1.980 mm. Ukuran ini masih lebih kecil dibandingkan BYD Atto 1, tetapi lebih besar dari Wuling Air EV.
Dirancang sebagai mobil kota, Changan Lumin tersedia dalam dua pilihan kapasitas baterai. Tipe paling dasar dilengkapi baterai dengan kapasitas 17,65 kWh yang memiliki jangkauan maksimum hanya 190 kilometer. Ada juga varian dengan baterai 28,4 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 301 kilometer.
Selain itu, Changan Lumin dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti sensor parkir belakang, sistem pemantau tekanan ban (TPMS), dan kontrol bantuan menanjak (HAC). Selain model Lumin, lini kendaraan Changan cukup lengkap, mencakup SUV, sedan, hingga versi 7 kursi.