, Jakarta – OpenAIkembali menunda pengenalan model akal imitasi (AI) open sourcemiliknya. CEO OpenAI Sam Altman mengumumkan bahwa peluncuran yang sebelumnya direncanakan pada minggu ini kini ditunda tanpa batas waktu untuk menjalani pengujian keamanan tambahan.
“Kami membutuhkan waktu untuk melakukan pengujian keamanan tambahan dan mengevaluasi area yang berisiko tinggi. Kami belum dapat memastikan berapa lama waktu yang diperlukan,” tulis Altman dalam unggahan di platform X, 11 Juli 2025.
Ia menambahkan, “Meskipun kami yakin komunitas akan menciptakan hal-hal luar biasa dengan model ini, setelah bobot model dirilis, kami tidak mampu menariknya kembali. Ini sesuatu yang baru bagi kami, dan kami ingin melakukannya dengan benar.”
Penundaan ini adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya OpenAI mengubah jadwal peluncuran pada awal musim panas. Model ini menjadi salah satu peluncuran yang paling dinantikan oleh OpenAI, selain kehadiran GPT-5. Berbeda dengan GPT-5 yang tetap terhubung ke layanan cloud, model open sourceini dapat diunduh dan dijalankan langsung oleh para pengembang pada perangkat mereka.
Dengan dua peluncuran ini, OpenAI berupaya mempertahankan posisinya sebagai laboratorium AI terkemuka di Silicon Valley, dalam kondisi persaingan yang semakin sengit dengan perusahaan seperti xAI, Google DeepMind, dan Anthropic.
Menurut laporan TechCrunch, model open sourceini dianggap memiliki kemampuan berpikir logis yang setara dengan model “o-series” dari OpenAI dan dirancang menjadi yang terbaik di antara model-model lainnyaopen sourceselain itu. Namun, penundaan ini menyebabkan para pengembang harus menunggu lebih lama agar bisa menggunakannya.
Pada hari yang sama, perusahaan AI asal Tiongkok, Moonshot AI, mengumumkan Kimi K2, modelopen sourcedengan satu triliun parameter yang diklaim mampu melebihi kinerja GPT-4.1 dari OpenAI dalam beberapa uji coba kemampuan agen (agentic-coding benchmarks).
Dalam pengumuman penundaan pertama pada bulan Juni lalu, Altman menyatakan bahwa perusahaan telah mencapai sesuatu yang ‘tidak terduga dan sangat mengagumkan’, tetapi tidak memberikan informasi tambahan.
Wakil Presiden Riset OpenAI Aidan Clark yang memimpin pengembangan model ini, juga memberikan pernyataan melalui X. “Dari segi kemampuan, kami merasa model ini luar biasa—tapi standar kami untuk modelopen sourcesangat tinggi, dan kami merasa perlu sedikit lebih lama lagi untuk memastikan bahwa kami meluncurkan model yang dapat kami banggakan dari segi apa pun.”
TechCrunchsebelumnya juga melaporkan bahwa OpenAI sedang mempertimbangkan agar modelopen sourceIni mampu terhubung ke model AI berbasis awan miliknya untuk menangani permintaan yang lebih rumit. Namun, belum jelas apakah fitur ini akan hadir dalam versi akhir.