Merapi Hebat: 570 Gempa Guguran dan 13 Gempa Vulkanik dalam Seminggu

Hiburan10 Views

jogja.10drama.com –, YOGYAKARTA – Kegiatan vulkanikGunung Merapiyang berada di perbatasan Wilayah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada masa pengawasan 11 hingga 17 Juli 2025 masih termasuk tinggi.

Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bencana Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso memberikan laporan terbaru mengenai pengamatan, menekankan perlunya kewaspadaan masyarakat di sekitar wilayah Merapi.

Menurut Agus, kondisi cuaca di sekitar Gunung Merapi biasanya terang di pagi dan malam hari, sementara pada siang hingga sore terdapat kabut yang tebal.

Asap kawah terlihat berwarna putih, dengan ketebalan mulai dari tipis hingga tebal, tekanan rendah, dan tinggi yang bervariasi antara 10 hingga 450 meter.

Selama masa pengamatan terjadi pelemparan lava sebanyak 18 kali ke arah hulu Kali Krasak (maksimal 1.800 meter), tujuh kali ke arah hulu Kali Bebeng (maksimal 1.500 meter), 44 kali ke arah hulu Kali Sat/Putih (maksimal 2.000 meter), dan satu kali ke arah hulu Kali Batang (1.800 meter).

“Perubahan bentuk terlihat pada kubah barat daya akibat aktivitas aliran lava, sedangkan pada kubah tengah tidak terjadi perubahan yang mencolok,” kata Agus dalam pernyataannya, Senin (21/7).

Volume kubah barat daya mencapai 4.077.700m³ dan kubah tengah sebesar 2.367.300m³.

Aktivitas Kegempaan

– Gempa Vulkanik Permukaan (VTB): 13 kali

– Gempa Tekanan Tinggi (MP): 790 kali

– Letusan Gempa (RF): 570 kali

– Gempa Frekuensi Rendah: 1 kali

– Gempa Seismik (TT): 20 kali

Intensitas gempa pada minggu ini dianggap sama dengan minggu sebelumnya.

Deformasi

Pengawasan menggunakan EDM dan GPS menunjukkan jarak penembakan tetap tanpa perubahan yang signifikan:

– EDM BAB0–RB2: 3.840,650–3.840,654m

– EDM BAB0–RB3: 3.414,061–3.414,066m

– GPS Labuhan–Jrakah: 7.108,13–7.108,14m

Hujan dengan intensitas paling tinggi tercatat di Pos Kaliurang pada 15 Juli 2025 (5,03mm/jam selama 99 menit). Tidak ada laporan mengenai penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi.

BPPTKG menentukan bahwa tingkat aktivitas Merapi tetap berada pada level 3 atau “SIAGA”. Aktivitas vulkanik yang berupa letusan efusif masih cukup tinggi.

Bahaya yang mungkin terjadi berupa jatuhan lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong hingga 5km; Sungai Bedog, Krasak, Bebeng hingga 7km); sektor tenggara (Sungai Woro 3km, Gendol 5km). Jika terjadi letusan eksplosif, material vulkanik dapat menyebar hingga radius 3km dari puncak.

“Kehadiran masyarakat di sekitar Merapi, khususnya yang berada dalam jangkauan bahaya potensial, diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan serta mematuhi petunjuk dari pemerintah setempat dan BPPTKG,” kata Agus.(mar3/jpnn)

Leave a Reply