Terasriau.com Inhil -Tokoh Muda Inhil, Firdaus, ternyata! Lebih merasa kecewa daripada para Tokoh Masyarakat Kuansing, pasalnya, belum ada kabar resmi bahwa H. Mafirion sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) Abdul Wahid yang maju sebagai Calon Gubernur Riau 2024. Kata Firdaus, H. Mafirion lahir di Pulau Kijang, Indragiri Hilir, ia Mafarion juga pernah menjadi Ketua Tim Pemekaran kabupaten Indragiri Hilir Selatan yang pertama dan Suara H. Mafirion itu Terbesar di Inhil yakni, capai 10.512 suara. Itulah sebabnya, kata Firdaus kami di Inhil lebih dari pada masyarakat Kuansing.
“Belum ada kabar resmi terkait Mafirion sebagai PAW, kami merasakan Sedih dan kecewa mendalam, karena suara 10.000 lebih Masyarakat Inhil disia-siakan oleh Ketua DPW PKB Riau Abdul Wahid, kami Pemuda dan masyarakat Inhil tidak terima dengan perlakukan Abdul Wahid terhadap salah satu kader terbaik PKB yaitu, H. Mafirion, kami akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para Tokoh Masyarakat Kuansing terutama loyalis Mafirion di Kuansing. Dan, yang paling kami tidak terima itu adalah apa alasan Kongkrit diberhentikan H. Mafirion dari kader PKB? sementara ia termasuk membesarkan PKB di Riau sejak berdirinya partai tersebut,”Jelas Firdaus dengan mata memerah berkaca-kaca menatap mentari pagi yang baru terbit di ufuk timur pagi WIB, Jumat, 27 September 2024.
Masih kata Firdaus,”Seharusnya kami mempunyai keterwakilan di pusat, ini malah Suara 3000 yang dikabarkan menjadi PAW Abdul Wahid , berarti partai PKB tidak menghargai suara masyarakat Inhil dan Kuansing, pada umumnya Dapil Riau 2 terkhusus pilih H Mafirion,”Kata Firdaus sambil melempar gelas kaca ke Lantai hingga pecah berserakan bentuk meluapkan emosinya.
Tidak hanya itu, masyarakat Inhil terutama Firdaus juga Kecewa dengan tanggapan Abdul Wahid.
“Saya no comment, karena tidak wewenang saya ” kenapa tanggapan nya Seperti tidak Peduli ? “kata Firdaus mencontohkan tanggapan Abdul Wahid.
Terakhir dengan nada agak sedikit tinggi Firdaus berucap, “Bagaimana pula mau memperjuangkan Pembangunan di Riau, Sedangkan untuk menghargai suara terbanyak kedua saja di internal PKB tidak bisa ia hargai. Hak, H. Mafirion sebagai suara sah ke 2 Abdul Wahid tidak respon. Kembalikan Marwah Masyarakat Inhil!” Tutup Firdaus dengan wajah bengis memerah kehitam-hitaman.
Diketahui Jawaban Abdul Wahid dan H.Mafirion sama seperti sebelumnya. Pernah diterbitkan dengan judul”Tokoh Masyarakat Kuansing Minta ‘Boikot Abdul Wahid’ dari Bumi Kuantan Singingi” yang dipublikasikan (25/9/2024).
Ditulis oleh: Karta Atmaja Simandolak