Di Duga PPDB SMKN 1 Ujung Batu Jadi Ladang Korupsi.

Di Duga PPDB SMK N1 Ujung Batu Jadi Ladang Korupsi.

Rokan Hulu Terasriau com -Diduga Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMKN 1 Ujung Batu terindikasi kecurangan dalam proses seleksi online sampai pungutan liar dengan sejumlah nominal dan diduga dilakukan oleh pihak panitia PPDB sekolah.
Tak hanya itu, beberapa jalur sistem pendaftaran calon siswa/i pun dirasa tak sesuai dengan kuota penerimaan peserta didik Jalur zonasi yang menurut informasi dari salah satu laman media online menyebutkan hanya sebesar 5%, ironis mengingat banyaknya calon murid yang gugur karena kuota yang terbatas.

Tak tahan dengan indikasi pelanggaran sistem PPDB SMK N 1 Ujung Batu, salah seorang orang tua calon siswa, Irwansyah Hasibuan menceritakan kronologi bagaimana anak nya tak mendapat kuota penerimaan sekolah ? Selasa (23/7).

BACAAN LAINNYA
Dugaan PPDB SMKN 1 Ujung Batu Lahan Korupsi, Dibantah Kepsek, Ini Katanya…Mahasiswa Minta Usut Dugaan Kasus Korupsi DAK Tahun 2022 Dinas Pendidikan Riau SMAN Olahraga Provinsi Riau Semakin Diminati

“Dari awal saya sudah melakukan komunikasi untuk mendapatkan rekomendasi penerimaan anak saya”, ujar Irwansyah.

Lebih lanjut, Irwansyah menambahkan panitia PPDB SMK N 1 Ujung Batu telah menempatkan anak nya melalui jalur khusus bersama beberapa calon siswa lainnya.

Namun mulai dari proses pendaftaran dan seleksi di Tanggal 21 Juni 2024, pemanggilan panitia PPDB Tanggal 23 Juni sampai proses penerimaan di Tanggal 29 Juni 2024, tidak ada informasi apapun dari panitia PPDB. Sampai akhirnya Irwansyah berinisiatif menanyakan proses penerimaan, dan terkejut atas jawaban panitia.

“Panitia dengan enak nya mengatakan kuota penerimaan sudah terisi penuh”, ucap Irwansyah dengan nada kesal karena telah mendapatkan janji.

Terkait hal ini, Irwansyah menegaskan akan terus mencari kebenaran dan tak akan mundur selangkah pun.

Yang lebih mengejutkan, Irwansyah juga menyebutkan beredar informasi adanya pungutan liar dari sekolah terhadap beberapa calon siswa untuk mendapatkan kuota penerimaan di SMK N 1 Ujung Batu.

“Ada dugaan pungutan liar terhadap beberapa calon siswa, dengan nominal di kisaran Rp 2 – 3 juta”, tegas Irwansyah lagi.

Terkait hal ini, Irwansyah menyebutkan telah mengantongi beberapa sumber keterangan untuk validitas data terkait indikasi pelanggaran proses seleksi online.

Yang paling menjadi beban berat tersendiri bagi Irwansyah adalah beban mental yang harus ditanggung oleh anak nya.

“Ini pembunuhan karakter terhadap anak saya, harus ada tanggung jawab dari panitia PPDB dan pihak sekolah terhadap persoalan anak saya yang sampai saat ini belum memulai proses pendidikan dan trauma secara psikologis”, tutup Irwansyah.

Sampai berita ini ditayangkan pihak SMK N 1 Ujung Batu saat diminta informasinya baik via chat ataupun dihubungi via Whatsapp belum memberikan informasi.

tim /Sungkono (SKN)*