TERAS RIAU Telukkuantan,- Satu hari jelang pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kuansing, diketahui sejumlah anggota dewan yang pernah menggelar pertemuan di Bukittinggi atau disebut Koalisi Bukittinggi alias Koalisi Sanjai kembali menggelar pertemuan di rumah kediaman baru mantan Wakil Bupati Kuansing H Halim alias Aliang, Sungai Jering Telukkuantan, Selasa malam (22/3/2022).
Dari informasi yang diperoleh, pertemuan anggota dewan yang disebut publik tergabung dalam Koalisi Sanjai itu dipimpin langsung Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby bersama H Halim.
Suhardiman mengumpulkan para anggota dewan yang diikuti 3 orang dari Gerindra, 4 dari PAN, 3 PDIP, 1 dari Hanura, 4 dari Demokrat dan 1 orang dari PPP diketahui dihadiri Wakil Ketua 1 Zulhendri. Diperkirakan, ada sekitar 15 orang anggota dewan yang menggelar pertemuan tersebut.
“Itu mereka yang hadir. Pak Plt Bupati juga ikut hadir menggelar pertemuan dengan mereka di rumah kediaman baru Pak Aliang,” kata sumber yang ikut dalam pertemuan tersebut.
Sementara, ada 5 dari Golkar, 4 dari Nasdem, 3 dari PPP, 3 dari PKB dan 2 dari PKS tidak diajak. Partai-partai ini pun dikabarkan menyatu membentuk Koalisi Kuansing Terhormat untuk menyaingi Koalisi Sanjai tersebut pada pemilihan AKD yang akan dilangsungkan, Rabu pagi (23/3/2022) ini.
Sedangkan Ketua PKB Kuansing Musliadi yang dikonfirmasi mengenai pertemuan Koalisi Sanjai tersebut juga mengaku mendapat informasi adanya Demokrat, PDIP, Gerindra, PAN dan Hanura menggelar pertemuan di rumah baru Halim.
“Info yang saya dapat begitu. Pak Plt kabarnya juga hadir. Ini terkait akan dilakukannya pemilihan AKD,” kata pria disapa Cak Mus ini.
Dan menurut Musliadi, sangat tidak etis seorang Plt Bupati yang merupakan pimpinan eksekutif ikut campur urusan internal legislatif. Padahal sangat banyak program dan janji kampanye Plt Bupati untuk direalisasikan.
“Plt itu Bukan urusan AKD. Itu ada yg urus. Jadi, heran juga saya Plt Bupati ikut campur urusan DPRD. Ini kan terkesan mengobok-obok dewan. Saya khawatir, pak Plt ini kok masih merasa berlagak seperti seorang anggota dewan,” kata Musliadi menyindir.
Adanya upaya memecah-belah DPRD Kuansing oleh Plt Bupati, dinilai Musliadi, akan berdampak terhadap kelangsungan program dan realisasi janji kampanye Suhardiman Amby.
“Ini dampaknya luar biasa. DPRD dikotak-kotak. Dan harusnya ini tidak dilakukan kalau ingin bersama-sama bangun daerah,” sindir Musliadi lagi.
Kendati demikian, Musliadi yakin, Koalisi Kuansing Terhormat bisa meloloskan kader-kadernya pada pemilihan AKD ini. Dan bisa menggagalkan rencana Koalisi Sanjai untuk menguasai legislatif Kuansing yang langsung dimotori Plt Bupati Suhardiman bersama Halim.
* Sindir Dewan yang “Kutiang-kutiang” dengan Plt Bupati
Mantan Ketua Komisi Hukum dan Pemerintahan DPRD Kuansing, Musliadi menyoroti sejumlah wakil rakyat yang mengekor alias “kutiang-kutiang” dengan Plt Bupati Kuansing.
“Lembaga dewan itu sejajar dengan bupati. Dewan itu bukan anak buah bupati. Dewan itu mitranya bupati. Kalau ada oknum anggota dewan yang kutiang-kutiang dengan Plt Bupati, itu saya rasa mereka tak paham tupoksi legislatif,” katanya.
Dan mereka dinilai Musliadi, terkesan menjadi seperti bawahan Plt Bupati. “Lantik aja mereka jadi kadis atau Pj kades, Pak Plt,” kata Cak Mus berseloroh.
Awak media mencoba menghubungi H. Halim, ia mengatakan,”Mereka bertemu dengan Ibu (istrinya) sebagai anggota dewan,”ucapnya diketerangan tertulisnya dengan mengakhiri emoji tertawa tiga kali.
Sementara, Plt Bupati Kuansing Drs. Suhardiman Amby, Ak MM dan Waka 1 DPRD Kuansing, Zulhendri, S.PWK., belum menjawab konfirmasi awak media.
Foto: Ilustrasi kediaman rumah H. Halim