Sempat berhenti, Aktivitas Box PETI Diduga Milik Oknum TNI Kembali Beroperasi di Desa Koto-Kombu

TERAS Riau Teluk Kuantan – Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) jenis box ilegal yang dimiliki oleh seorang oknum anggota TNI yang sempat berhenti di desa Koto-Kombu, kembali beroperasi.

Masyarakat dan aktivis bersiap bergerak melakukan demonstrasi jika oknum TNI pelaku tambang ilegal jenis baru berbentuk box di desa Koto-kombu tidak benar-benar ditertibkan.

Hal tersebut disampaikan oleh aktivis Kuansing yang vokal menyuarakan issu lingkungan, Ahmad Fathony, SH saat dikonfirmasi soal box PETI yang diduga milik oknum TNI yang nekat beroperasi kembali.

“Untuk diketahui, sedari awal saya dan kawan-kawan sudah menempatkan beberapa informan warga setempat untuk mengintai dan menginformasikan aktivitas haram tersebut, jadi secara persis kami mengikuti perkembangan dan memonitor di lapangan terkait aktivitas PETI jenis baru di desa Koto-kombu tersebut, memang sempat berhenti kisaran seminggu karena hari rabu minggu lalu desa Koto-kombu banyak didatangi Intel dari TNI, tapi mereka tidak sampai ke lokasi, sore kemarin kita infokan dan pastikan box yang diduga milik seorang oknum TNI beserta pengusaha asal Sumbar kembali beroperasi,” ujar Fathony, dalam keterangannya, Selasa (16/11/2021).

“Saya lanjutkan, ada rencana kami akan melakukan aksi demonstrasi jika aktivitas haram yang diduga kuat pelakunya oknum TNI ini tidak benar-benar diberhentikan, bukan hanya berhenti sesaat menjelang situasi aman, kami tidak ingin berdiam diri membiarkan sungai kita dicemarkan, ekosistem dan eksistensi masyarakat dihancurkan perlahan,” terang Fathony.

Fathony menyebut, persoalan aktivitas haram PETI jenis box ini sudah sampai ke telinga Danrem, berharap Danrem menurunkan Polisi Militer TNI untuk menangkap oknum TNI yang diduga sebagai pelaku utama PETI jenis box tersebut.

“Sebenarnya mudah, kalau memang serius menindak, tahan saja alat beratnya, kan alat beratnya tak bisa lari karena jarak tempuhnya untuk lari memakan waktu 2-3 hari ke pemukiman warga atau ke akses jalan masyarakat, jadi kan nanti tau siapa penyewanya, bekerja dilahan siapa, masyarakat setempat juga semua tau aktivitas itu dilakukan di lahan oknum TNI tersebut,” kata Fathony.

“Jadi dengan sangat kita meminta abang kita, senior kita, komandan kita yang baik hati dan sangat responsif, kakanda Jenderal TNI M. Syech Ismed, SE, M selaku Komandan Korem (Danrem) 031 Wira Bima, yang jelas tidak akan senang wilayahnya dikotori oleh pemberitaan negatif oleh kelakuan oknum nakal yang merusak institusinya, jadi kami sangat yakin beliau mendengarkan keresahan masyarakat dan akan menurunkan Polisi Militer untuk langsung menangkap pelaku yang diduga kuat oknum TNI tersebut,” tutup Fathony.

Seminggu sebelumnya, masyarakat Kuantan Singingi dikejutkan dengan berita PETI jenis baru berbentuk box di wilayah perbatasan Sumbar dan Riau, tepatnya di pinggiran sungai Batang Kuantan, Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, yang pemain sekaligus pembekingnya diduga kuat oknum TNI berinisial N berdinas di Sumbar yang tinggal di Riau, bekerja sama dengan pengusaha yang berasal juga dari Solok Sumbar.

Banyak masyarakat mulai resah, masyarakat khawatir aktivitas itu akan mengancam ekosistem dan eksistensi masyarakat terutama yang hidup dipinggiran sungai.