Pandemi Melahirkan Inovasi Pembelajaran di Kampar

TERAS RIAU KAMPAR. Sebanyak 75 orang Fasilitator Daerah Program Penggerak Tanoto Foundation terus bergerak dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kampar.

Salah satu bentuk kegiatan aktif tersebut adalah dengan pertemuan bulanan yang dilaksanakan hari Kamis (15/7).

Kegiatan ini merupakan wadah bagi fasda untuk bersinergi dan berkembang bersama, belajar dan berbagi yang mengusung tema “Dari Fasda Untuk Fasda”.
“Masa pandemi dan kegiatan daring bukanlah halangan untuk terus mengembangkan diri. Sebagai guru-guru yang terpilih menjadi fasilitator daerah, kita harus dapat memaksimalkan potensi diri dengan terus belajar dan berbagi. Bersama, kita sukseskan program ini dan bergerak maju menuju guru-guru yang lebih inovatif dan kreatif,” kata Meldawati Fasilitator yang juga guru SMPN 2 Bangkinan Kota.
Pertemuan bulanan secara virtual tersebut dilakukan sebagai bagian dari cara menekan perpindahan virus dimasa pandemi.

Tujuan kegiatan ini merupakan wadah berbagi pengalaman yang akan menjadi kekuatan baru dalam menerapkan pembelajaran baik tatap muka terbatas maupun belajar daring. Para fasilitator saling menginspirasi dan memotivasi satu sama lainnya
Dari pertemuan bulanan tersebut terlihat beberapa inovasi pembelajaran yang dilahirkan fasilitator. Diantaranya bahan praktik baik pembelajaran yang dipaparkan Meldawati berjudul Media PECI ANTIK merupakan singkatan dari PEmbuka kunCI ANgka canTIK. Inovasi ini meruapakan salah satau bentuk metode pembelajaran guna mengemas kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, aktif dan interaktif bagi siswa.

“Pembelajaran dengan media PECI ANTIK ini dapat menunjukkan rasa ingin tahu siswa yang sangat besar. Selain itu, siswa mulai terlihat teliti dalam melakukan permainan dan mengerjakan tugas individual, mulai percaya diri dalam memberikan pendapat atau menyampaikan hasil diskusi dan mampu bekerja sama dengan baik di dalam kelompok,” ungkap Meldawati.
Judul inovasi pembelajaran itu telah mengantarkan Meldawati menjadi pemenang pertama lomba guru berprestasi di tingkat kabupaten dan juara ketiga di tingkat provinsi.
Selain Meldawati, beberapa fasilitator lainnya menampilan judul yang tak kalah menarik, diantaranya dari Musta’in yang menyodorkan karya Penerapan Tahapan Pemecahan Masalah Polya dalam Membangun Sekolah.
Musta’in menawarkan empat langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran, seperti understanding (memahami masalah), planning (merencanakan pemecahan masalah), solving (menerapkan rencana pemecahan masalah) dan checking (memeriksa kembali hasil dan proses pemecahan masalah).
Koordinator Program PINTAR Penggerak Tanoto Foundation Kabupaten Kampar Rikson Simanjuntak, berharap agar Fasilitator Daerah terus belajar dan melengkapi keterampilan sebagai pelatih sekaligus pendamping.

“Diharapkan fasilitator dapat memberikan contoh-contoh praktik baik yang sudah diterapkan, sehingga dapat menginspirasi dan memotivasi fasda lainnya untuk terus dapat berinovasi,” ujarnya.

Ditambahkan terdapat kegiatan praktis yang perlu dilakukan oleh fasda dalam mengaitkan materi penguatan terhadap realitas.

Misalnya, penerapan konsep golden triangle dalam memandu kegiatan. Fasda harus menguasai seluruh informasi terkait what (apa tujuan kegiatan), why (kenapa kegiatan dilaksanakan) dan how (bagaimana kegiatan berjalan). Jika salah satu tidak ada, tentunya kegiatan yang dipandu Fasda akan tidak terarah, membingungkan atau justru tidak memotivasi peserta.

Tanoto Foundation merupakan organisasi filantropi independen yang didirikan atas dasar keyakinan bahwa setiap individu layak mendapat kesempatan untuk memenuhi potensi sepenuhnya. Strategi yang dilakukan berupa meningkatkan kualitas pendidikan dan taraf hidup masyarakat.

Pada tahun 2020, Tanoto Foundation mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu pelaksana Program Organisasi Penggerak jalur bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga membuka kesempatan kepada Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas untuk menjadi Fasilitator Daerah (Fasda) program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Penggerak.