Petani Lada Di Kampar Butuh Perhatian Untuk Pengembangan Usaha.

 

KAMPAR Terasriau.com– Butuh perhatian pemerintah. Butuh sentuhan BUMN perkebunan.

Kalimat itu meluncur dari mulut Takroni Ketua Kelompok Tani Mandiri Gunung Jati ( MGJ) di Desa Kota Baru, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau, berpotensi menjadi desa sentra lada, kata Marta Uli Emilia, CEO PT Shali Riau Lestari.

“Kelompok Tani ( Poktan) ini sejak 5 tahun terakhir merintis budi daya lada dengan sistem stek sulur panjat ( bolor) dan stek lada perdu. Selama ini banyak organisasi dan institutisi pemerintah yang datang ke sini menjanjikan investasi dan bantuan untuk pengembangan Lada serta pemasarannya. Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya.

Saya tergerak untuk membantu kelompok tani ini supaya lebih berkembang, ” kata Marta Panjaitan yang sejak 4 tahun lalu bersama Takroni yang menginisiasi bertanam lada.

Menurut Takroni yang menyandang gelar Sarjana Pendidikan itu, bersama anggotanya telah melakukan budidaya lada atau merica yang tidak membutuhkan lahan luas, bahkan dengan lahan sempit, seperti di halaman pun bisa diterapkan yaitu dengan cara tumpang sari atau menggunakan polybag.

Kelompok Tani Mandiri Gunung Jati mengembangkan tanaman lada juga tumbuhan Pinang Batara (Areca catechu). “Kami juga melayani pengadaan bibit lada dan Pinang Batara untuk tingkat provinsi dan kabupaten. Ribuan bibit lada juga telah disebarkannya di beberapa kabupaten Kampar, ” Kata Takroni yang juga Ketua Banser NU Kabupaten Kampar itu.

Menurutnya tidak mudah mengajak masyarakat menanam lada. Karena selama puluhan tahun Kabupaten Kampar adalah sentra pertanian kelapa sawit.

“Alhamdulillah sekarang anggota kami sudah ada 100 orang dan tersebar juga di beberapa kabupaten di Riau.

Menurut Takroni saat ini petani lada butuh sentuhan tangan pemerintah untuk membantu pemasaran lada putih.

Bukan hanya segi pemasaran kelompok tani ini juga butuh bantuan modal dari pemerintah. “Kami ingin minta bantuan BUMN perkebunan karena itu kami mendirikan koperasi, ” katanya.

Takroni menambahkan : “Sekarang ini yang kami butuh sekali adalah bapak angkat untuk perluasan lahan dan jaminan pemasaran ”(Rizal Basri)