Di Hari Ibu, Rektor UIR Tulis Pesan, “Muliakan Ibu dan Calon Ibu Insha Allah Syurga Akan Menanti Kita’

PEKANBARU, Terasriau.com – Pelaksanaan Hari Ibu 2018 di Universitas Islam Riau terasa agak istimewa. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas menggelar perayaan dengan menyediakan satu pohon kering untuk menggantukan tulisan. Rektor Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MCL pun menulis pesan singkat, ‘Marilah kita selalu memuliakan “Ibu” dan “Calon Ibu”. Insya Allah syurga akan menanti ibu-ibu kita semua’.

Rektor menuliskan pesan itu diatas kertas berwarna kuning, dan ditulis tangan. Lalu digantungkan pada ranting sebuah pohon yang telah disiapkan panitia. Hal serupa dilakukan Wakil Rektor II Ir Asrol, Wakil Rektor III Ir Rosyadi, Wakil Dekan III Fakultas Tekik Ir Syawaldi MSc dan Wakil Dekan III Fakultas Hukum S Parman, SH, MH. ”Saya persembahkan satu tangkai bunga indah dan wangi di Hari Ibu,” kata Rektor dengan suara lirih, Sabtu sore (22/12/2018)

Peringatan Hari Ibu, 22 Desember di Kampus Universitas Islam Riau Pekanbaru oleh Badan Eksekutif Mahasisa Universitas terasa lebih bermakna. Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas berkumpul di Pelataran Persimpangan Gedung Rektorat. Mereka yang berasal dari sembilan fakultas itu membawa kompor dan peralatan dapur untuk memasak. Hasil masakannya dinilai panitia, dan ditentukan siapa pemenangnya.

”Kami memasak ikan Pak sebagai simbol untuk menyelami pekerjaan dapur ibu kita. Ia yang telah mengandung, melahirkan, mendidik dan membesarkan kami dengan susah payah,” komentar seorang mahasiswa Fakultas Hukum.

Rektor Syafrinaldi mengapresiasi kegiatan mahasiswa itu. Ia menghimbau mahasiswa agar selalu memuliakan ibu, berbuat baik dan berbakti kepadanya. Jangan pernah menyakitinya apalagi sampai berkata-kata kasar dan membuat dia menangis. ”Di depan saya banyak ibu-ibu. Juga banyak yang akan menjadi calon ibu. Kalau kalian memuliankan ibu, insha Allah anak-anak kalian nanti juga akan memuliakan ibunya sendiri. Syurga itu dibawah telapak kaki,” kata Syafrinaldi mengutip sabda Baginda Nabi Muhammad.

Saking mulianya kedudukan ibu, Nabi ketika ditanya sahabat siapa yang harus dimuliakan ya Rasulullah, beliau menjawab, “ibumu”. Setelah itu, siapa lagi “ibumu”. Kemudian siapa lagi ya Rasulullah, dijawab oleh Nabi, “ibumu”. Sampai tiga kali Nabi menjawab Ibumu, baru kemudian “Bapakmu”. Jadi, jangan sekali-kali kita menjadi anak yang melawan kepada ibu apalagi mendurhakainya.

Himbauan senada disampaikan Presiden Mahasiswa. Melalui Agung Santoso, presiden mengajak mahasiswa agar senantiasa mendoakan ibu. Pun berdoa, supaya kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Peringatan Hari Ibu, menurut Agung, hanya sebuah moment bagi kita intropeksi diri, sejauhmana kita telah mendharma baktikan fikiran, tenaga dan hati untuk ibu. Acara ini memang kita rayakan setiap tahun, tapi di balik peristiwa itu terselip sebuah pesan bahwa ibu memiliki kedudukan tinggi dan sangat mulia. ”Sehebat apapun karier seorang anak, tetaplah ia anak dari seorang ibu,” ucap Agung.

Karena itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM UIR Ayunda Rika Novirianti, menghimbau mahasiswa mempersiapakan diri. Siap menjadi seorang ibu yag hebat dan siap pula memuliakan ibunya.*