Puluhan Dokter Datangi Kejari, Minta Rekannya yang ditahan di Bebaskan

PEKANBARU, (Terasriau.com) – Puluhan dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI) Wilayah Riau menduduki Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Selasa (27/11/2018) pukul 09.00 WIB. 
 
Aksi solidaritas yang dilakukan dokter ini, terkait penahanan dua dokter spesialis bedah yang menjadi tersangka diduga terlibat dalam kasus korupsi Alat Kesehatan (Alkes) Rumah Sakit Arifin Ahmad (RSUD) Pekanbaru. 
 
Sikap yang dilakukan para dokter ini dalam aksi solidaritasnya dikarenakan merasa kedua dokter bedah tersebut adalah korban atau dijerumuskan oleh sistem, akibatnya dituduh melakukan korupsi. Sedangkan yang membuat kebijakan tidak tersentuh. 
 
Penahanan ini menyakiti dan membahayakan mereka sebagai ahli bedah, sehingga mereka merasa perlu menunda pelayanan bedah di Riau sebagai bentuk solidaritas atas desakan seluruh anggota. 
 
Namun begitu anggota IKABI Korwil Riau tetap melakukan pelayanan emergency dan visit untuk pasien-pasien yang telah dirawat. Pengunjuk rasa juga meminta kepada instansi terkait agar rekan mereka tidak ditahan. Karena bila ditahan tidak bisa melakukan pelayanan kepada masyarakat. 
 
Pantauan halloriau.com puluhan dokter terlihat menunggu kepastian pihak Kejari Pekanbaru. Tampak sebagian dari dokter ini masuk ke ruangan Kajari, dengan harapan menemukan titik temu. 
 
Ketua IKABI Koordinator Wilayah Riau, dr Tondi Maspian SpBS, mengatakan, tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien-pasien rumah sakit. 
 
“Kami tidak mogok. Kami tetap melakukan pelayanan untuk kepentingan pasien dan tetap melakukan operasi untuk membantu kehidupan pasien,” katanya. 
 
Puluhan dokter ini masih tetap bertahan menunggu kebijakan dari pihak Kejari Pekanbaru atas pernyataan sikap mereka hari ini untuk menemukan titik terang.
 
Untuk diketahui, pada hari Senin (26/11) kemaren, Kejari Pekanbaru resmi menahan 5 orang tersangka yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi Alat Kesehatan (Alkes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, Pekanbaru. Lima dari tersangka ini, diantaranya terdapat 3 orang dokter spesialis bedah dan gigi. 
 
Penulis : Helmi 
Editor   : Fauzia