Pedasnya Harga Cabai di Pekanbaru Jelang Akhir Tahun

PEKANBARU, (Terasriau.com) – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, harga beberapa kebutuhan rumah tangga di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru naik. Hal tersebut setidaknya diungkapkan para pedagang, bahkan kenaikan itu sudah terjadi pada akhir November ini.

Pantauan di Pasar Sukaramai dan Cik Puan,harga cabai merah mulai terasa pedas, khususnya yang berasal dari Sumatera Barat. Hal serupa juga terjadi pada harga telur serta bawang, yang mulai merangkak naik.

Erna, pedagang di Pasar Sukaramai menyebut, harga bawang merah per kilonya sudah Rp 28 ribu. Beberapa hari sebelumnya, harganya masih berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu.

“Naiknya akan berlangsung hingga Januari 2019, biasanya lebih mahal. Apalagi harga bawang putih,” kata Erna, Rabu (28/11/2018) seperti dilansir mliputan6com.

Sementara Anton, pedagang telur di Pasar Cik Puan menyebut harga per butir yang naik Rp 200. Naiknya harga ini disebutnya sudah terjadi sepekan belakangan.

“Seminggu lalu masih Rp 1.300 per butir, sekarang sudah Rp 1.500,” kata Anton.

Dia menyebut harga itu tidak akan turun lagi hingga akhir tahun karena sudah menjadi kewajiban di pasar seiring meningkatnya permintaan.

“Distributor telur biasanya dari Medan dan Payakumbuh. Tidak akan ada cerita turun lagi, wajib naik, puncaknya Januari nanti baru setelah itu normal lagi,” sebut pria berusia 39 tahun itu.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Gidion Arif Setiawan sebagai Kepala Satgas Pangan di Riau juga meninjau beberapa pasar di Kota Pekanbaru.

Tinjauannya bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau serta Kepala Bulog Divre Riau untuk mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok.

Kepada Gidion didampingi Kasubdit I Reskrimsus AKBP Asep Iskandar menyebut cabai merah dari Bukittinggi sudah mencapai Rp 46 ribu per kilo. Kenaikan harga ini disebutnya sudah berlangsung sepekan.

“Namun untuk cabai merah dari Lampung dan Jambi masih normal Rp 32 ribu per kilo,” kata Gidion.

Gidion menyebut harga bahan pokok masih fluktuatif. Dia menyatakan ketersediaan menjelang akhir tahun masih cukup dan akan terus memantaunya untuk mencegah spekulan.

“Kalau fluktuasi harga tidak normal lagi akan dilakukan pengawasan ketat, kalau sekarang masih normal meski ada beberapa harga yang naik,” sebut Gidion.

Sementara Kepala Bulog Riau Abdul Muis di lokasi menyebut, sekarang masyarakat tidak perlu khawatir jika beras, minyak goreng, gula, dan tepung naik. Pasalnya di Riau sudah ada 23 toko milik Bulog bernama Toko Pangan Kita (TPK).

“Di Pekanbaru ada tujuh, di antaranya di Pasar Sukaramai, Tangor, Lima Puluh dan Cik Puan,” kata Abdul.

Dengan adanya TPK ini, Abdul menyatakan warga tidak kesusahan lagi mendapatkan beras ataupun gula dari Bulog. Kehadirannya juga menjadi penetrasi harga pangan di pasar tradisional.

“Masyarakat bisa mendapatkan harga beras lebih murah dengan kualitas yang sama dengan harga beras lainnya,” ungkap Abdul menambahkan.(*)