Aksi Begal Payudara Resahkan Karyawati di Pangkalan Bun

Nasional740 Views

KALTENG, (Terasriau.com) – Peristiwa kriminal dengan meremas organ intim wanita sudah meresahkan kaum hawa di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Korban seorang perempuan dengan akun @Rosida bercerita di halaman Facebooknya pada Jumat (16/11/2018) sekira pukul 23.15 WIB.

“Maaf sebelumnya saya hanya mau cerita. Baru saja saya mengalami pelecehan seksual (maaf meremas payudara) sepulang kerja sekitar jam 11 malam Jalan HM Rafii depan Kantor Pajak Pangkalan Bun. Tadi pas mau pulang kerja, ciri ciri orang pakai motor bebek tidak keliatan jenis motor nya tidak ada plat nomor, pakai baju hitam, helm putih campur warna hitam dan biru, orang nya kurus-kurus tinggi. Saya sering baca disini mengenai pelecehan tersebut dan ternyata saya juga jadi korbannya, mohon dari pihak yg berwajib bisa memberantas orang-orang berkelakuan seperti ini. Untuk teman-teman perempuan yg pulang kerjanya larut malam agar lebih berhati2 lagi. Semoga pelaku segera tertangkap dan bertaubat,” ujar akun FB @Rosida.

Tak hanya Rosida, beberapa waktu lalu juga ada tiga korban perempuan yang merupakan karyawan toko ponsel menjadi korban laki laki bejat. Ketiga korban dilecehkan di Jalan Rambutan, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel) saat pulang kerja di malam hari.

“Baru pulang terus di chat sama temen bahwa dia dilecehkan orang saat pulang kerja di malam hari. Pas pulang kerja diikuti orang dari belakang dan diremas susuku,” kata Natali Dian Dahayu kepada MNC Media bahwa ada temannya yang dilecehkan laki laki di malam hari.

Sementara itu korban pelecehan JA yang bekerja di salah satu toko penjualan ponsel mengatakan, saat itu dirinya pulang kerja pada Senin (15/10/2018) malam lalu sekira pukul 21.00 WIB.

“Saya pulang seperti biasa naik motor sendiri, pas lewat Jalan Rambutan dari belakang ada laki laki naik Motor Revo Hitam pakai helm hitam mepet dan langsung remas payudara saya dan langsung kabur,” ujar JA menceritakan kepada MNC Media, Rabu (17/10/2018).

Ia mengatakan, sudah ada tiga perempuan termasuk JA dan kebetulan satu pekerjaan yang dilecehkan pelaku yang diduga sama.

“Bahkan teman saya sampai menangis di tengah jalan minta tolong orang. Diduga pelakunya sama dan mungkin sudah survei sebelumnya kita kalau pulang kerja lewat mana saja. Dan kebetulan kita semua dilecehkan di Jalan Rambutan yang sepi dan gelap. Sebab kita kos di sekitar situ,” timpalnya.

Peristiwa pelecehan ini pun belum dilaporkan ke kepolisian. Rencananya dalam waktu dekat para korban akan melapor ke Polres Kobar. “Belum kita laporkan karena susah juga membuktikan pelakunya siapa karena kan gelap,” ujarnya.

JA berharap pemerintah daerah memberikan lampu penerangan di Jalan Rambutan dan aparat keamanan sering memantau jalan tersebut.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kobar, AKP Tri Wibowo mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan masuk ke SPKT terkait dugaan pelecehan seksual yang menyasar kaum hawa di malam hari.

“Sampai saat ini belum ada laporan. Jika tidak melapor kita akan kesulitan mengungkap kasus ini. Sebab pelaku biasanya setelah beraksi langsung kabur di kegelapan malam. Namun yang jelas kami akan melakukan penyelidikan dan menggiatkan patroli malam di jalan jalan rawan kejahatan,” kata AKP Tri saat dihubungi, Sabtu (17/11/2018).

Sumber : riauaktual.com